BMKG: Jika Terjadi Gempa, Hindari Pesisir Pantai

  • Kamis, 04 Oktober 2018 - 19:17:35 WIB | Di Baca : 1187 Kali

SeRiau - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Daryono meminta masyarakat, khususnya di pesisir pantai, untuk mengevakuasi diri jika terjadi gempa bumi.

Evakuasi mandiri yang dimaksud adalah, menghindari pesisir pantai sesaat setelah gempa, untuk mengantisipasi terjadinya tsunami.

"Masyarakat di pesisir jika terjadi gempa merasakan guncangan kuat serta berdurasi cukup lama, tidak usah menunggu peringatan dari BMKG langsung menjauh dari pantai. Itu konsep evakuasi mandiri," kata Daryono dalam sebuah diskusi di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).

Menurut Daryono, gempa itu sendiri bisa menjadi peringatan dini tsunami. Tak perlu menunggu peringatan dari BMKG, masyarakat yang berada di daerah terdampak gempa bisa segera menghindari pantai jika merasakan goncangan.

"Goncangan gempa itu adalah peringatan dini tsunaminya. Mau ada tsunami atau enggak, lari dulu yang penting jiwa selamat," tegas dia.

Selain itu, Daryono juga menganjurkan masyarakat tidak menempati rumah yang retak atau miring akibat gempa. Sebab, hal itu berbahaya mengingat gempa susulan sangat mugkin terjadi.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari tebing yang curam, karena rawan longsor jika terjadi gempa.

Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Akibat bencana tersebut, tercatat 1.424 orang meninggal dunia.

Selain itu, terdapat 2.549 korban luka berat sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit, baik di Palu maupun di luar Palu. Adapun korban hilang mencapai 113 orang.

Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian masih terus dilakukan. Bantuan juga terus disalurkan untuk 70.821 pengungsi yang tersebar di 141 titik. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar