Gangguan Bertubi-tubi ke SBY

  • Senin, 24 September 2018 - 22:35:03 WIB | Di Baca : 1171 Kali

SeRiau - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapatkan 'gangguan' bertubi-tubi. Gangguan itu dialami saat deklarasi kampanye damai hingga viralnya potongan video SBY seolah-olah mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1.

Pada saat menghadiri deklarasi kampanye damai, SBY pergi dari lokasi acara setelah lima menit acara dibuka. SBY walk out(WO) saat karnaval kampanye damai di Monas pada Minggu (23/9) kemarin karena mobil golf yang ditumpanginya diganggu bendera-bendera Projo dan sejumlah teriakan.

"Mobil golf SBY diganggu dengan bendera-bendera Projo," ujar Wasekjen PDAndi Arief saat dihubungi, Minggu (23/9/2018).

Mobil golf itu dikendarai Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di dalam mobil itu juga ada Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno, Ketua F-PD DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). AHY, SBY, dan Ibas duduk berjajar di bagian kiri mobil.

Andi mengatakan ada teriakan Projo yang diarahkan ke SBY. Ada pula yang merangsek ke mobil golf yang ditumpangi SBY. 

"ProJo memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis. Waktu mobil karnval Pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak 'Bang dukung Jokowi' dan merangsek mendekat ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan," protes Andi.

Dampaknya dari WO dari karnaval kampanye damai ini, Demokrat tak ikut meneken komitmen kampanye damai. Andi meminta Projo meminta maaf.

"Kalau Projo tidak minta maaf dan aparat keamanan diam serta Jokowi diam saja atas provokasi terhadap SBY pagi ini, jangan salahkan jika ada tindakan balasan," sebut Andi dalam Twitter-nya, Minggu (23/9).

Selain gangguan di deklarasi kampanye damai, SBY juga diganggu video viral yang menampilkan dirinya seolah-olah mendukung pasangan nomor urut 1 di Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean menyebut video itu dipotong dan disunting sedemikian rupa sehingga merugikan SBY karena partainya mengusung pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Partai Demokrat merasa dirugikan oleh para pendukung Pak Jokowi di media sosial yang terus mendukung Jokowi dengan berita hoax dan fitnah dengan mencatut nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono," kata Ferdinand dalam keterangannya, Senin (24/9).

Dalam video berdurasi singkat itu, SBYmenyatakan sekaligus meminta masyarakat mendukung paslon Jokowi-Ma'ruf. Ferdinand menyatakan video tersebut dibuat untuk pilkada 2015 lalu.

"Kami nyatakan dan klarifikasi bahwa video tersebut adalah video dukungan kepada salah satu pasangan calon gubernur yang diusung Partai Demokrat pada Pilkada 2015 lalu. Jadi bukan dukungan ke Jokowi," ucap Ferdinand.

Demokrat meminta Jokowi mengingatkan pendukungnya tidak menggunakan hoax. Ferdinand meminta Jokowi turun tangan.

"Teguran Jokowi sangat perlu kepada pendukungnya, kecuali Jokowi menikmati hoax itu supaya juga tidak muncul dugaan bahwa jangan-jangan malah tim Pak Jokowi yang memfasilitasi editing video tersebut," pungkas Ferdinand. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar