SeRiau – Pada 22 Agustus 2018, aktor BatmanBen Affleck kembali masuk panti rehabilitasi. Keputusan itu diambil, setelah sang mantan istri Jennifer Garner meminta Affleck untuk mendapatkan pertolongan atas kecanduannya terhadap alkohol.

Seorang sumber mengatakan, kecanduan Affleck terhadap alkohol bisa memengaruhi kariernya. Kemungkinan terburuknya adalah aktor 46 tahun itu bisa kehilangan perannya sebagai Bruce Wayne alias Batman.

Pengamat industri Hollywood mengatakan, keputusan pemecatan dinilai wajar diambil DC Comics dan Warner Bros. Hal tersebut untuk menghindari biaya rehabilitasi yang bisa saja dibebankan kepada rumah produksi.

"Dan biaya rehabilitasi bukan angka yang murah untuk ditanggung oleh perusahaan itu," ujar serorang sumber seperti dikutip dari Comicbook, Selasa (28/8/2018).

Lalu seberapa besar biaya rehabilitasi yang diperlukan Affleck untuk mengobati kecanduannya terhadap alkohol? Terkait hal ini, seorang pakar asuransi di industri Hollywood coba memberikan hitung-hitungannya.

Biaya rehabilitasi, menurut dia, bisa mencapai setengah dari anggaran pembuatan film. Meski anggaran produksi Batman terbaru belum keluar, namun dua produksi terakhirnya bisa menjadi gambaran. Film Batman v Superman: Dawn of Justicemisalnya, diproduksi dengan bujet mencapai USD250 juta atau sekira Rp3,6 triliun.

Sementara biaya produksi Justice League, mencapai USD300 juta (sekira Rp4,3 triliun). Maka apabila biaya rehab mencapai setengahnya, maka DC dan Warner Bros. harus membayarkan USD125 juta hingga USD150 juta (sekira Rp1,8 miliar hingga Rp2,2 triliun) untuk biaya rehab Affleck.

Sayang, hingga berita ini diturunkan DC dan Warner Bros. masih belum memberikan keterangan mereka terkait potensi pemecatan tersebut. Sedangkan Affleck hingga beberapa minggu kedepan akan terus menjalani rehabilitasi. *

Sumber okezone