Langkah BI Agar Perekonomian Masyarakat Lombok Tetap Berjalan

  • Jumat, 17 Agustus 2018 - 19:58:52 WIB | Di Baca : 1233 Kali

SeRiau - Gempa yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat menyebabkan perekonomian masyarakat menurun dan tersendat.

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Achris Sarwani mengambil beberapa langkah strategis agar perputaran ekonomi masyarakat tetap berjalan.

Selama pemulihan pascagempa, Achris mengatur peredaran uang dengan cara memastikan setiap Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari bank-bank memiliki cukup uang untuk ditarik.

"Kita koordinasi dengan bank agar ATM-nya tidak kosong, kita jaga kepercayaan masyarakat. Kalau ada yang butuh (uang) dari bank, kita cepat, jangan sampai masyarakat ketika butuh uang dan ingin ambil lewat ATM tidak ada uangnya," ujar Achris kepada Kompas.com di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis malam (16/8/2018).

Selain mengontrol peredaran uang lewat ATM, Achris juga mengontrol aktivitas bisnis yang dilakukan masyarakat.

"Stok barang ada tapi mereka tidak berani buka (toko). Kecuali terpal dan selimut memang jadi langka. Kalau makanan dan minuman alhamdulillah ada. Kita minta mereka untuk jangan terlalu lama tutup. Setelah hari ketiga, mereka mulai buka sehingga uangnya ada, barangnya pun ada," kata Achris.

Achris kembali bercerita bahwa pernah ada isu air minum sempat langka. Hal itu karena pekerja di pabrik air minum tersebut tidak berani masuk ke pabriknya setelah gempa, sehingga produksinya turun.

Menegenai masalah itu, pihaknya kemudian menggunakan strategi subtitusi. Air minum dengan merek berbeda dan biasanya dijual di daerah Sumbawa akhirnya diperkenankan masuk.

"Bekerja sama dengan Satgas Pangan maupun dinas yang ada kaitannya dengan pengendalian harga dan jumlah pasokan disini, serta distribusi," jelasnya. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar