Demokrat dan PAN Ungkap Bahaya Caleg Artis Transferan

  • Sabtu, 21 Juli 2018 - 18:06:04 WIB | Di Baca : 1297 Kali

SeRiau - Calon legislator yang berasal dari kalangan artis dianggap rentan terkena transfer antar partai politik. Sebab, dengan pengalaman politik yang kurang mumpuni, calon anggota legisltatif (caleg) artis berpotensi 'dibeli' oleh partai tertentu dan hanya digunakan untuk mendulang suara semata.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan hal ini akan berbahaya jika artis tersebut terpilih menjadi anggota legislatif. Sebab, dengan minimnya pengetahuan politik, sang artis tidak paham akan kewajibannya sebagai anggota dewan.

Tak hanya itu, mengingat status sang caleg artis adalah pindahan dari partai lain, maka mereka tidak punya banyak waktu untuk mendalami visi dan misi partai. Jika sudah demikian, maka caleg artis pindahan ini rentan dimanfaatkan oleh kelompok tertentu, seperti pemodalnya hingga petinggi partai politiknya.

"Jadi mereka ada kecenderungan tidak punya hati nurani sebagai wakil rakyat. Bisa jadi dia mewakili pemodalnya kan, makanya kalau perlu caleg yang ketahuan transfer ini diwaspadai agar jangan terpilih," jelas Roy, Sabtu (21/7).

Roy mengungkapkan Partai Demokrat sudah mengalami kondisi di mana caleg artis tiba-tiba berpindah partai mendekati pendaftaran caleg. Dalam hal ini ia mencontohkan artis berinisial VM dan atlet berinisal CJ yang disebutnya pindah ke Partai Nasdem secara mendadak tanpa ada alasan yang jelas.

Meski demikian, Roy tidak kecewa dua kader tersebut berpindah haluan. Menurutnya, Partai Demokrat justru senang karena kader mereka bisa bermanfaat bagi partai lain. Ini, lanjut Roy, juga membuktikan bahwa kader Partai Demokrat punya kompetensi.

"Karena kami kan mendidik kader kami di Cipanas. Kalau dikatakan kecewa, kami bersyukur. Tapi apakah ini benar-benar perkara transfer atau tidak, hanya mereka yang tahu," jelas dia.

Terlepas dari status transfer, anggota legislatif dari kalangan artis terkadang menunjukkan sikap yang tidak profesional di dewan. 

Ini karena sang artis kadang tidak mau melepaskan status keartisan meski sudah duduk di kursi legislatif. Ia mencontohkan rekan sejawatnya di Badan Legislasi DPR yang merupakan artis dan kadang sering pulang terlebih dulu untuk mengikuti pengambilan gambar film.

Meski demikian, menurutnya ada beberapa anggota legislatif yang merupakan publik figur namun menunjukkan kinerja cemerlang di DPR. Ia mencontohkan Tantowi Yahya yang sempat menjadi pimpinan Komisi I DPR RI atau pecatur Utut Adianto yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR.

"Saya objektif saja, banyak anggota legislatif artis yang punya kinerja baik,"ujar dia.

Di sisi lain, Partai Amanat Nasional (PAN) juga khawatir isu transfer caleg artis ini memperburuk kualitas demokrasi di Indonesia.

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Erwin Izharudin menyebut ada indikasi bahwa caleg ini diperalat oleh pihak lain. Indikasi ini terlihat dari cepatnya sang kader pindahan menjadi caleg di partai barunya, padahal mereka mungkin belum paham sama sekali terkait visi misi partai barunya.

Meski demikian, transfer ini bisa jadi hal lumrah jika ada ketidakcocokan antara sang caleg dan partai sebelumnya. Namun menurut dia, seharusnya kader pindahan itu tidak boleh langsung menjadi caleg. Dibutuhkan waktu setahun hingga dua tahun sebelum mereka jadi caleg.

Sama seperti Partai Demokrat, PAN sendiri juga mengalami kondisi di mana kader artisnya berinisial LH berpindah haluan. Namun, Erwin juga tak kecewa. Sebab baginya, masa-masa artis daftar caleg di PAN sudah lewat.

"PAN ini kan dulu banyak artisnya, bahkan sempat disebut Partai Artis Nasional. Namun masa-masa itu sudah lewat, kini kami adalah partai berbasis kader," jelas dia. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar