MMA: Conor McGregor Terjerat Kasus Kriminal di Amerika

  • Sabtu, 07 April 2018 - 09:16:30 WIB | Di Baca : 1341 Kali

SeRiau - Atlet bela diri campuran (MMA), Conor McGregor, tengah terlilit kasus hukum di Amerika Serikat. Ia menyerahkan diri pada polisi, pada Kamis, langsung diadili di pengadilan New York dengan tiga dakwaan penyerangan dan satu dakwaan kriminal. Ia dibebaskan dari tahanan dengan jaminan, tapi kasusnya masih terus berlanjut dan menunggu sidang berikutnya.

Atlet tarung bebas asal Irlandia itu berulah dalam acara jumpa pers UFC di Brooklyn, Kamis. Video insiden itu, yang dengan cepat tersebar di media sosial, memperlihatkan Mcgregor dan rombongannya menggunakan barikade metal dan benda-benda lain untuk merusak kaca bus yang diisi para petarung yang berangkat dari acara tersebut.

Usaha-usaha pers untuk menghubungi para perwakilan McGregor tidak berhasil. Belum jelas siapa yang mewakili dirinya di persidangan.

McGregor terakhir kali bertarung di UFC pada November 2016, ketika ia mengalahkan Eddie Alvarez untuk memenangi sabuk kelas ringan. Namun ia tidak pernah mempertahankan gelarnya dan justru memasuki ring tinju, untuk berhadapan dengan Floyd Mayweather pada Agustus 2017.

Kekalahan "technical knock out" dari Mayweather merupakan pertarungan "pay per view" terbesar urutan kedua sepanjang sejarah.

Pada Januari, UFC mengatakan Khabib Nurmagomedov dan Tony Ferguson akan bertarung untuk memperebutkan gelar kelas ringan pada ajang Sabtu, yang dikenal sebagai UFC 223. Sebagai konsekuensinya, petarung Irlandia itu akan kehilangan sabuknya.

Pada Februari, McGregor berkata bahwa ia ditawari untuk bertarung di UFC 222 namun menolaknya.

Presiden UFC Dana White pada wawancara dengan ESPN mengatakan bahwa seorang petarung UFC di bus itu terluka akibat boneka yang dilemparkan ke jendela, dan seorang petarung lain mengalami luka pada matanya akibat terkena pecahan kaca jendela bus.

UFC didirikan pada 1993 dan populer sebagai pertarungan di kandang (cage fighting). Sekarang ajang itu menyelenggarakan puluhan pertarungan di seantero dunia yang popularitasnya telah melampaui gulat dan tinju pro, dan disiarkan ke lebih dari 156 negara, mencapai 1,1 milyar pemirsa.

Pada Juli 2016, UFC mengatakan pihaknya telah sepakat untuk membeli agensi bakat WME-IMG pada transaksi yang bernilai sekitar empat miliar dolar. Transaksi lembaga yang menaungi MMA itu menjadi salah satu yang tertinggi di antara transaksi merk olahraga yang pernah terjadi.

 

sumber TEMPO.CO





Berita Terkait

Tulis Komentar