60 Guru Khusus Ketunaan Dilatih, Sekdisdik Riau: Harus Beda Perlakuan Guru Khusus Ketunaan dengan Guru Umum

  • Senin, 06 Mei 2024 - 23:49:32 WIB | Di Baca : 317 Kali

 

Seriau,-Kepercayaan diri bagi siswa berkebutuhan khusus sangat dibutuhkan. Percaya diri ini diperlukan agar bisa berintegrasi dengan siswa umum lainnya.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Pendidikan Provinsi Riau salah satunya cara dengan memberikan pelatihan kepada guru yang mengajar di sekolah inklusi

" Penanganan guru yang mengajar di sekolah inklusi dengan sekolah umum harus dibedakan. Oleh sebab itu Disdik Riau sangat komit untuk memberikan Pelatihan Kepada Guru Ketunaan di Provinsi Riau," kata Sekretaris Disdik Riau Edi Rusma Dinata usai membuka Pelatihan Guru Ketunaan se Provinsi Riau, Senin (6/5) sore di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.

Dijelas Edi, sekolah umum juga dianjurkan bisa menyelenggarakan pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan. jangan hanya terpaku dan mengandalkan sekolah luar biasa (SLB). Sekolah umum berdasarkan aturam boleh juga menyelenggarakan pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus dan ini diperlukan guru yang memahani pendalaman pendidikan inklusi

Oleh sebab itu, Disdik secara kontinu memberikan peningkatan kompetensi guru di sekolah umum untuk bisa menyelenggarakan pendidikan inklusi secara baik dan tepat sasaran

" Tidak mudah bagi sekolah umum untuk menyelenggarakan pendidikan inklusi. Banyak komponen yang harus tingkatkan mulai dari kompetensi guru, sarana prasarana dan lain sebaginya," tetang Edi

Sementara itu, panitia kegiatan Desia Nova Sari mengatakan peserta Pelatihan Guru Khusus Ketunaan se Provinsi Riau sebanyak 60 orang. Mereka ini merupakan guru SMA di sekolah inklusi.

Pelatihan yang berlangsung hingga 9 Mei ini bertujuan agar guru dapat memfasilitasi siswa agar mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan berintegrasi dengan siswa umum lainnya. Guru dapat memotivasi siswa inklusi, mampu memupuk dan menumbuhkan kembangkan rasa tanggung jawab terhadap hidup masa depannya.

Selain itu, guru mampu membina kemampuan siswa untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan sendiri. Terakhir, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan agar siswa dapat mengendalikan emosi yang cendrung muncul pada diri siswa.

Sebagai nara sumber dari kegiatan ini berasal dosen UNP,  BPMP Provinsi Riau, Pusat Layanan Autis Provinsi Riau dan banyak lagi. (zal).
 





Berita Terkait

Tulis Komentar