Jangan Lagi Korbankan Tunjangan Pegawai dan Insentif RT RW, Sabarudi : APBD 2021 Harus Realistis !

  • Senin, 23 November 2020 - 09:12:08 WIB | Di Baca : 6036 Kali
Muhamad Sabarudi ST Anggota DPRD Pekanbaru Fraksi PKS Yang Juga Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru

 

 

SeRiau- APBD tahun 2021 itu harus realistis dan harus mempertimbangkan kondisi real di tahun sebelumnya. Hal ini Disampaikan Anggota DPRD Kota Pekanbaru Muhamad Sabarudi ST, Beberapa Waktu Lalu.

Realistis yang dimaksud  ialah, APBD di 2021 harus berpedoman dari APBD yang sebelumnya, karena dikhawatirkan akan menurun dan nantinya tidak terjadi lagi tunda bayar, pemotongan tunjangan pegawai, dan pemotongan insentif RT RW.

Kondisi ekomoni lagi bermasalah, jangan sampai menjadi masalah ke depannya. Apalagi ini masa akhir walikota dan wakil walikota, jangan jadi beban untuk pemimpin yang akan mendatang.

Program-program yang tidak sesuai dengan proses perencanaan dan yang tidak berefek kuat ke masyarakat, seharusnya ditiadakan, apalagi di masa resesi seperti sekarang ini. Program pemerintah harus kembali ke pemenuhan kebutuhan hal yang mendasar di masyarakat.

Diketahui, pada 2019 pendapatan real Kota Pekanbaru, yakni dana transfer sebesar Rp1,6 triliun dan PAD Rp710 miliar, sedangkan pada 2020, dana transfer Rp 1,2 triliun sedangkan PAD masih sekitar Rp442 miliar.

Ada harapan, pembahasan RAPBD dibahas dengan serius dan hasilnya harus realistis. Dan memfokuskan pembangunan kepada ekonomi masyarakat, terutama masyarakat yang bergelut di UMKM, Pegawai Pemerintah dan RT RW yang membantu berjalannya roda pemerintahan.

"Menurut saya, RAPBD kita di tahun 2021 angka realistisnya Rp 2,1 T. Kalau kita memaksakan RAPBD Rp 2,6 T seperti yang diajukan di KUA PPAS, bisa jadi pemotongan tunjangan pegawai dan Insentif RT RW serta tunda bayar akan terjadi lagi," (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar