Insentif RT dan RW Tak di Perhatikan Pemko, RT dan RW di Kelurahan Limbungan Baru Ingin Mengundurkan Diri

  • Senin, 26 Oktober 2020 - 11:50:16 WIB | Di Baca : 4689 Kali

 

SeRiau- Merasa isentif mereka tidak diperhatikan dengan baik, para ketua RT dan RW di Kelurahan Limbungan Baru berencana untuk sama-sama mengundurkan diri. Hal ini dikarenakan isentif tahun 2018 dan 2019 masih ada yang menunggak dibayarkan Pemko Pekanbaru.

"Kalau tidak dihargai lagi, kita kompak bersama-sama ketua RT dan RW mengembalikan stempel dan mengundurkan diri, tak dihargai lagi apa gunanya ya kan," kata Ketua Forum RT dan RW Kelurahan Limbungan Khairul, saat dikonfirmasi melalui selulernya, Senin (26/10/2020).

Dijelaskan Khairul yang juga merupakan Ketua RW 05 Kelurahan Limbungan Baru ini, bahwa kondisi ini sudah memanas di kalangan RTdan RW karena merasa pemerintah tidak lagi menghargai aparatur pemerintahan garda depan.

"Pekerjaan di pundak RTdan RW sangat berat, tapi mereka (Pemko) tidak menghargai lagi. Semua pekerjaan ada di kita, kita disuruh menjadi Satgas Covid-19, tapi bantuan tidak ada untuk RTdan RW, bukan masyarakat saja yang susah, RTdan RW juga susah," terangnya.

Dibeberkan Khairul, bahwa isentif Ketua RTdan RW ini masih banyak yang belum dibayarkan untuk tahun 2018 hingga 2019, jika ditotal, kata Khairul mencapai 12 bulan.

"Jika memang tidak ada isentif, bilang sejak awal saat Ketua RTdan RW dilantik, agar kami tidak menunggu-nunggu, kembali lagi nanti ke masyarakat sebagai RTdan RW apakah mau bekerja ikhlas 24 jam," tegasnya.

Menanggapi persoalan isentif Ketua RTdan RW ini, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Pekanbaru yang juga Anggota Komisi I membidangi pemerintahan, Firmansyah Lc menginginkan agar isentif Ketua RTdan RW ini segera dibayarkan. Karena dari informasi yang dia peroleh, anggaran intensif ini tidak terkena pergeseran anggaran (refocusing) Covid-19.

"Angkanya yang dibayarkan kemarin 9 bulan, dan untuk tahun 2020 ini hanya 6 bulan, karena 3 bulan lagi untuk tahun sebelumnya. Ini tentu membuat RTdan RW merasa tidak dihargai, saya dapat kabar bukan di Limbungan Baru saja, kelurahan lain juga mulai bergejolak," terang Firmansyah.

Untuk itu, DPRD meminta Pemko Pekanbaru dalam hal ini Walikota untuk mendengarkan keluhan dan suara hati tokoh masyarakat yakni RTdan RW yang telah mengurus masyarakat, bekerja siang dan malam.

"Tentu sangat kita sayangkan intensif mereka sering telat, kita ingin agar ini nantinya lebih kuat, agar kata-kata insentif nanti kita revisi menjadi honor, sehingga dalam penganggaran lebih kuat," pungkasnya. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar