Rumah Warga Miskin di Beri Label, Wendi : Berdampak pada Psikologis Masyarakat Penerima !

  • Jumat, 08 Mei 2020 - 14:31:50 WIB | Di Baca : 2278 Kali
Tengku Azwendi Fajri SE Wakil Ketua DPRD Pekanbaru

 

SeRiau- Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri SE, turut angkat bicara terkait polemik pengecatan rumah warga miskin oleh walikota Pekanbaru sebagai tanda penerima bansos.


Menurut Tengku Azwendi Fajri, yang dilakukan oleh Firdaus bersama jajaran Pemko Pekanbaru, akan berdampak kepada psikologi masyarakat yang menerima.


Dimana diketahui, bagi masyarakat yang masuk dalam data penerima bantuan seperti program Keluarga Harapan (PKH) maka rumah masyarakat yang menerima bantuan dicat " Keluarga Miskin Penerima Bantuan".


Sementara untuk masyarakat penerima bantuan dampak Covid-19, diberi tulisan " Penerima Manfaat DTKS Dampak Covid-19"


"Tentu tulisan itu punya makna yang mendalam sehingga berdampak bagi piskologis bagi masyarakat penerima bantuan," Ungkap Azwendi, Jumat (8/5/2020)


Menurut Politisi Demokrat ini lagi, pemberian lebel itu perlu untuk menghindari penerima bantuan ganda dan agar lebih tepat sasaran. Namun harus menggunakan bahasa yang tepat dan halus.


"Gunakan bahasa yang tepat, lebel itu sebagai bentuk identitas sipenerima tapi harus yang bersifat membangun. Untuk itu, saran kami segera diperbaiki dan gunakan bahasa yang santun yang bisa diterima," Pungkas Azwendi.


Menurut UU No.13/2011 tentang fakir miskin, Azwendi menambahkan, tidak ada yang mengharuskan pemerintah daerah untuk membuat tanda warga miskin dirumah penerima bantuan. Dimana pada pasal 10 ayat 5 yang berbunyi anggota masyarakat yang tercantum didalam data terpadu sebagai fakir miskin diberikan kartu identitas, bukan pengecatan. Kemudian dilanjut dengan ayat 6 yang menyampaikan, ketentuan lebih lanjut mengenai teknologi informasi dan penerbitan kartu identitas, diatur dengan peraturab menteri.


Menjawab banyaknya kritikan dari masyarakat dan kalangan legislatif terkait pemberian lebel kepada masyarakat penerima bantuan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M. Noer mengatakan, pihaknya segera merubah tulisan "Keluarga Miskin Penerima Bantuan" dengan bahasa yang lebih halus.


"Ya hari ini tim akan merubah tulisan itu dengan bahasa yang lebih halus dan tentunya sesuai dengan beberapa syarat dan masukan yang disampaikan oleh pihak legislatif dan tokoh masyarakat, mudah-mudahan hari ini tidak lagi menggunakan kata-kata itu," Ungkap M Noer. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar