SeRiau- Untuk pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan di kota Pekanbaru, maka Komisi III DPRD kota Pekanbaru bersama Disdik Pekanbaru melaksanakan hearing tentang Rekapitulasi Program Kegiatan Tahun Anggaran 2020. Dimana hearing dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III DPRD kota Pekanbaru, Yasser Hamidi dan seluruh anggota serta dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru,  Ginda Burnama. 

Didalam hearing tersebut, kepala Disdik Pekanbaru, Abdul Jamal menjelaskan satu-persatu tentang program dan anggaran kegiatan Dinas pendidikan kota Pekanbaru tahun 2020. Didalam pemaparan yang disampaikan Abdul Jamal, memaparkan tentang beberapa program pembangunan infrastruktur khusunya adanya pembangunan ruang kelas baru untuk sekolah SD dan SMPN. Bahkan bukan hanya pembangunan ruang kelas baru, ada beberapa pembangunan yang lainya yang kita nilai sangat perlu sekali, seperti pembangunan pagar sekolah, rumah penjaga sekolah, air bersih dan WC sekolah serta pembangunan perpustakaan sekolah. Kemudian ada juga pengadaan meubelair serta pembuatan paving block untuk beberapa sekolah," ungkap  Abdul Jamal 

Jadi, program yang kita ajukan sementara didalam RKA tahun 2020 sebesar 107,5 Miliar yang didalamnya tidak semua pembangunan fisik saja, tetapi ada juga anggaran non fisik. Mudah mudahan ditahun 2020 nantinya, tidak ada terjadi rasionalisasi anggaran sehingga apa yang menjadi program kita dalam peningkatan kualitas pendidikan bisa tercapai," harap Jamal 

Sementara itu, Wakil ketua DPRD Kota Pekanbaru, Ginda Burnama menambahkan, Sebenarnya program anggaran yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sudah singkron dengan program yang diajukan. Cuma kita tadi meminta penjelasan program unggulan dan progres yang ingin dicapai oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di kota Pekanbaru ini kedepannya," ungkap Ginda Burnama 

Sesuai dengan amanat  UUD tentang Anggaran Pendidikan 20 dari APBD dan APBN, saya rasa untuk anggaran pendidikan kota Pekanbaru tidak ada masalah. Kalaupun nantinya ada masalah, maka persoalan ini akan kita bahas kembali secara bersama. Namun yang penting tinggi itu adalah  program unggulan dan progres dalam pencapaian pendidikan yang bermutu dan berkualitas sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat," ungkap Ginda Burnama. (***)