Soal Kelangkaan Gas Elpiji, Warga Curiga Pangkalan Jual Elpiji ke Pedagang

  • Sabtu, 16 November 2019 - 19:35:01 WIB | Di Baca : 2476 Kali

 

 

SeRiau- Warga Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, mengeluhkan kelangkaan elpiji tiga kilogram atau gas elpiji bersubsidi yang sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Warga pun mencurigai, adanya permainan nakal antara pihak pangkalan dengan beberapa pedagang disekitar tempat tinggal mereka.

"Disini beberapa pedagang makanan banyak yang menggunakan gas bersubsidi, sementara kami warga sangat sulit untuk mendapatkan. Bahkan, kalau adapun harga sudah mencapai Rp30 ribu," keluh salah seorang warga kepada Anggota DPRD Pekanbaru Doni Saputra SH saat menggelar reses, Sabtu (16/11/2019).

Disamping itu ada berbagai aspirasi lain disampaikan warga, seperti persoalan lambatnya pengurusan administrasi kependudukan e-KTP, semenisasi jalan yang tidak kunjung dilakukan sejak tiga tahun terakhir, dan pembangunan sekolah menengah atas (SMA) yang belum ada di daerah itu.

Menjawab aspirasi konstituennya, Doni Saputra berjanji akan membawa aspirasi yang disampaikan warga ke Pemerintah Kota Pekanbaru. Dan terkait dugaan praktek curang yang dilakukan oleh oknum pihak pangkalan, Ia berjanji akan menelusuri.

"Saya akan berkordinasi bersama Desperindag Pekanbaru. Dan jika terbukti adanya penyalah gunaan kebijakan pangkalan, pasti akan ada sanksi," tegasnya.

Ketua Komisi I DPRD Pekanbaru ini pun berharap peran serta warga melaporkan jika ada ditemukan praktek curang dilapangan terkait penyaluran gas bersubsidi.

"Laporkan kepada RT atau RW setempat, kalau tidak terespon dengan baik, nanti langsung sampaikan kepada saya," ucapnya.

Selanjutnya berkaitan administrasi kependudukan, Politisi PAN ini memastikan akan segera menyelasaikan melalui dinas terkait.

"Kebetulan Disdukcapil mitra kerja kita di Komisi I, jika ada warga yang mengeluhkan soal administrasi kependudukan, silahkan nanti serahkan buktinya kepada saya, dan akan saya pertanyakan langsung," ujarnya.

Tentang aspirasi semenisasi jalan, Doni berjanji akan mengawal di Musrenbang Kecamatan, mengingat ia tidak bisa mengusulkan di tahun 2020 karena APBD sudah diketuk palu oleh anggota DPRD sebelumnya.

"Kalau untuk visik di tahun 2020 anggota DPRD periode 2019-2024 cuma bisa mengawal, karena APBD nya sudah disahkan. Namun jika sudah ada di usulkan saya akan kawal di Musrenbang," kata Doni.

Terakhir mengenai pembangunan sekolah menengah atas, Doni mengatakan akan berkordinasi dengan Anggota DPRD Provinsi, mengingat tanggung jawab pendidikan di tingkatan tersebut sudah bukan lagi menjadi wewenang pemerintah Kota Pekanbaru.

"Untuk kota itu sebatas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun ini akan kita kordinasikan bersama dengan DPRD Provinsi Riau," pungkasnya.

Ketua RW 05 Ros mengaku senang dengan kedatangan Anggota DPRD Kota Pekanbaru ini ke daerahnya. 

"Meski beliau bukan penduduk tempatan namun beliau peduli dengan warga disini. semoga apa yang disampaikan warga tadi bisa diperjuangkan dan direalisasikan," harap Ros. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar