Yasser Hamidy Reses di Tuah Karya, Bangunan Sekolah Jadi Keluhan Warga

  • Sabtu, 09 November 2019 - 14:30:46 WIB | Di Baca : 1464 Kali
Yasser Hamidy Reses di Kelurahan Tuah Karya Masyarakat Keluhkan Bangunan Sekolah

 

 

SeRiau- Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Yasser Hamidy SPI melaksanakan reses di Jalan Swakarya RT 04 RW 07 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan kota Pekanbaru, Jumat (8/11/2019) malam. Setelah mendengar aspirasi warga, Politisi PKS ini komit akan memperjuangkan pembangunan sekolah di daerah itu.

Komitmen itu disampaikan Yasser setelah mendengar aspirasi dari salah seorang warga yang mengeluhkan sistem zonasi sekolah, sementara di daerah tersebut tidak ada SMP, sehingga mempersulit orang tua murid mendaftarkan anaknya ke SMP Negeri.

"Ada dua kelurahan di Kecamatan Tampan ini yang benar-benar tidak ada SMP, yaitu di kelurahan Tuah Madani dan Tuah Karya. Ini yang akan menjadi prioritas kita lima tahun kedepan, di daerah ini harus ada SMP," kata Yasser.

Yasser juga menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu telah melakukan hearing dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, membahas rencana pembangunan sekolah baru di daerah tersebut.

"Kita sudah survei ada lahan Pemko yang dulunya rencana bangun puskesmas milik Dinas Kesehatan, kita akan perjuangkan, kalau tidak nanti buntu mau tidak mau kita akan beli lahan, terpenting di daerah ini ada sekolah," tegas Yasser.

Selain sekolah, aspirasi yang dinilai masuk skala prioritas adalah penanganan banjir dengan pembangunan drainase. Dimana, daerah tersebut banjir merupakan persoalan pokok, seperti disampaikan Ketua RW 08 dalam pertemuan itu. Diharapkan kepada Anggota DPRD Kota Pekanbaru Yasser Hamidy bisa memperjuangkan agar banjir di daerah Tuah Karya bisa diatasi.

Senada juga disampaikan Ketua RT 04 Junaidi, bahwa masyarakat di Tuah Karya sudah memberikan kepercayaan kepada Yasser Hamidy untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Pekanbaru, bahkan di RW 07 menjadi lumbung suara bagi Yasser Hamidy. Saat ini masyarakat ingin agar Yasser Hamidy memperjuangkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah pemilihannya tersebut.

Tokoh Masyarakat Prof Dr H Sujianto MSi kepada Yasser malam itu memberikan banyak petuah agar menjalankan amanah rakyat dengan baik. "Wakil itu pelindung, memelihara, wajib bapak pelihara, keamanan kenyamanan keselamatan, kalau ada warga yang jatuh naik motor berarti ada sesuatu, jalannya diperbaiki, banjirnya diatasi, suara rakyat bukan suara tuhan, syirik itu, suara rakyat itu amanah harus dijalankan," pesan dosen ini.

Ketua DPC PKS Kecamatan Tampan Aseptriana juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Tuah Karya yang telah mempercayakan suara mereka kepada PKS. Dimana, PKS di Kecamatan Tampan sukses meraih suara nomor satu terbanyak, demikian pula di Kota Pekanbaru.

"PKS Tampan nomor 1, Pekanbaru juga nomor 1, di DPRD Provinsi 2 orang anggota PKS Pekanbaru yang duduk, dari Tampan 2 orang yaitu Yasser Hamidy dan Mulyadi. Kita akan perjuangkan BPJS iurannya tidak naik, sampai darah penghabisan kita perjuangkan, karena PKS punya motto sebagai pelayan masyarakat," terangnya.

Perwakilan ibu majelis taklim juga menyampaikan aspirasi malam itu, meminta agar Yasser Hamidy memberikan informasi jika ada pelatihan untuk ibu-ibu sehingga ibu majelis taklim di Tuah Karya menjadi produktif.

Menjawab aspirasi yang disampaikan masyarakat, Yasser menjelaskan bahwa apa yang diutarakan warga telah dia catat dan akan diperjuangkan di tingkat Pemerintah Kota Pekanbaru nantinya. Hanya saja, karena APBDP 2019 dan APBD 2020 telah ketuk palu oleh Anggota DPRD periode sebelumnya, maka aspirasi warga ini akan dimasukkan dalam APBDP 2020.

"Dua bulan dilantik saya telah bekerja, melalui reses ini juga menjadi jembatan antara rakyat dan wakilnya, aspirasi yang disampaikan akan kita perjuangkan, ini luar biasa 200 lebih yang hadir malam ini, terimakasih bapak ibu semuanya," ucap Yasser.

Karena malam semakin larut sudah menunjukkan pukul 21.30 Wib, maka diskusi antara Anggota DPRD Kota Pekanbaru Yasser Hamidy dan warga Tuah Karya terpaksa disudahi, beberapa warga yang angkat tangan ingin bertanya tak bisa ditampung lagi, namun bisa langsung bertanya ke Yasser melalui kesempatan lain maupun melalui hubungan seluler.

"Yang belum sempat bertanya kita sudah ada pos, nanti kita duduk bersama di sana sambil tanya-tanya," tutup protokol. (***)





Berita Terkait

Tulis Komentar