SeRiau - Cendikiawan Muslim Dawam Rahardjo meninggal pada Rabu malam (30/5) di usia 76 tahun. Ia dikenal sebagai tokoh pluralisme yang ikut membela Ahmadiyah serta Lia Eden.

Ahmadiyah dan Lia Eden, menurut Dawam bukan ajaran sesat, seperti fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia. Pasalnya, keduanya mengatakan dengan jelas bukan bagian dari agama Islam. 

"Jadi itu (Ahmadiyah dan Lia Eden) tidak salah. Perlukah pasal penodaan agama dipertahankan," ujar Dawan pada 2010 lalu, seperti dikutip dari Detik.com. 

Akibat pandangannya terkait aliran Ahmadiyah, Organisasi Muhammadiyah memecatnya keanggotaannya secara tak langsung.

Sikap kritis Dawam dalam menyikapi diskriminasi di Indonesia dan konsisten membela prinsip-prinsip kesetaraan dan pluralisme mengantarnya memperoleh penghargaan Yap Thiam Hien Award pada 2013 lalu. 

Dawam lahir di Solo, Jawa Tengah pada 20 April 1942. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Hampir seluruh kariernya dihabiskan di dunia pendidikan. Ia sempat menjadi Direktur LP3ES, Rektor Universitas Islam 45 Bekasi, hingga Ketua Tim Penasihat Presiden BJ Habibie pada 1999. Dawam juga sempat menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim pada 1995 hingga 2000 lalu. (**H)

Sumber: CNN Indonesia