Saran PBNU ke Penceramah: Tak Eksploitasi SARA dan Politik Identitas

  • Selasa, 22 Mei 2018 - 04:56:52 WIB | Di Baca : 1175 Kali

SeRiau  - Polemik daftar 200 nama mubalig yang direkomendasikan oleh Kementerian Agama terus bergulir. Ormas Islam terbesar se-Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memandang 200 nama itu adalah respons Kemenag terhadap fenomena sosial yang saat ini sedang menggejala di Indonesia. 

"Boleh jadi rilis penceramah dari Kemenag merupakan respons atas penceramah yang mengekspolitasi sentimen SARA dan dalam batas tertentu menggunakan politik identitas yang jauh dari misi suci agama. Tentu ini bisa merusak harmonisasi sosial dan melunturkan nasionalisme," kata Ketua PBNU, Robikin Emhas kepada kumparan, Selasa (22/5).

Kendati demikian, jika mau ditelusuri lebih jauh, sebenarnya penceramah yang memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan memiliki semangat nasionalisme jumlahnya cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dengan demikian, Kemenag seharusnya merilis penceramah-penceramah yang dianggap tidak ramah terhadap umat.

"Jumlah itu (200 mubalig) tidak cukup. Banyak penceramah yang memiliki pemahaman keagamaan dan semangat nasionalisme, jumlahnya bisa jutaan, sama sekali tidak sebanding dengan penceramah yang sedikit tapi cukup berisik. Kalau pemerintah bIsa mengidentifikasi mana penceramah yang tidak ramah dan konten ceramahnya tidak mewakili umat, ya itu yang seharusnya dibuat," jelasnya.

Tak hanya itu, Robikin menyarankan, sebaiknya penceramah-penceramah saat ini juga harus memperhatikan local wisdom dari setiap daerah yang dikunjungi. 

"Penceramah di berbagai daerah yang memiliki kualifikasi keagaamaan dan memahami local wisdom jumlahnya cukup banyak.

Sebelumnya, banyak pihak yang menyinggung ketiadaan nama Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat di daftar 200 mubalig versi Kemenag tersebut. 

Padahal, Ustaz Somad merupakan lulusan Al Azhar Kairo, Mesir, kemudian Adi Hidayat lulusan dari Libya. keduanya dianggap ustaz yang berilmu tinggi yang belum tercantum di daftar 200 mubalig versi Kemenag. Diperkirakan, nama-nama penceramah lainnya juga masih banyak yang belum masuk di daftar tersebut. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar