Al Azhar Siap Bantu RI Tangkal Pemahaman Keliru Soal Islam

  • Senin, 14 Mei 2018 - 05:16:04 WIB | Di Baca : 1104 Kali

SeRiau - Grand Syeikh Al Azhar Kairo, Ahmad Muhammad Ath-Thayyib siap membantu untuk memberikan pelatihan kepada ulama dan dai di Indonesia. Sebab, diduga ada kelompok-kelompok baru yang menyusupi Islam Indonesia.

"Setelah diskusi dengan Wapres (RI), memandang Al Azhar turun langsung memberi pemahaman Islam yang benar di Indonesia melalui ikatan alumni Al Azhar di Indonesia," ujar Grand Syeikh Ath-Thayyib seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Dewan Masjid Indonesia yang diterima detikcom, Minggu (13/5/2018).

Grand Syeikh berharap pelurusan pemikiran yang keliru itu bisa disebarkan melalui masjid- masjid yang tersebar di Indonesia. Grand Syeikh menambahkan pihaknya bersedia membantu Indonesia untuk melatih dai dan ulama. Bahkan jika pemerintah tidak bisa membiayai, kata Grand Syeikh, Al Azhar akan menanggung semua keperluannya.

Dalam pelatihan yang berlangsung selama 1-2 bulan itu, akan diberikan materi aktual soal terorisme, isu perempuan dan juga kelompok-kelompok fanatik. Dia menginginkan ada lembaga yang secara khusus ditunjuk pemerintah untuk menangani pelatihan dai dan ulama dari Indonesia.

Selain kepada dai dan ulama, pihaknya juga ingin memberikan pelatihan kepada guru sekolah menengah dengan materi yang sama. "Ini penting supaya mereka bisa memberikan pemahaman yang benar tentang Islam kepada murid-muridnya," tutur Grand Syeikh.

Grand Syeikh mengingatkan adanya kelompok yang ingin memecah belah umat Islam di Indonesia. Persoalan ini, menurut dia, harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah Indonesia. Pihaknya mengaku tidak ingin melihat Indonesia dijadikan ajang perang pemikiran yang memecah belah umat.

Wakapolri Komjen Syafruddin yang memimpin kunjungan delegasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyampaikan rasa terima kasihnya atas nasihat dan tawaran dari Grand Syeikh. Syafruddin yang juga Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia mengatakan pihaknya pun tertarik untuk memanfaatkan fasilitas pelatihan yang diberikan oleh Al Azhar kepada Indonesia.

Saat ini, DMI menempatkan diri sebagai fasilitator bagi masjid-masjid di Indonesia. Kebanyakan masjid, kata Syafruddin masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

Hal itu pun akan disampaikan Syafrudin kepada Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang merupakan ketua umum DMI.(**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar