Ramai Kecelakaan Proyek, Kontrak Baru Waskita Karya Anjlok

  • Senin, 23 April 2018 - 12:52:19 WIB | Di Baca : 1222 Kali

SeRiau - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan nilai kontrak baruyang dibukukan perseroan pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp3,6 triliun. Angka tersebut anjlok 70 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,65 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan hari ini (23/4), kontrak perseroan yang tengah berada dalam pengerjaan hingga kuartal pertama tahun ini tercatat sebesar Rp93,95 triliun. Nilai kontrak tersebut stagnan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp93,92 trilun dan anjlok dibanding akhir tahun lalu Rp138,11 triliun. 

Dari total kontrak yang tengah dalam pengerjaan, mayoritas atau sekitar 77 persen merupakan proyek pengembangan bisnis. Kemudian sembilan persen merupakan proyek pemerintah, tujuh persen merupakan proyek BUMN/BUMD, dan tujuh persen proyek swasta. 

Pada kuartal pertama tahun ini, Waskita Karya mengklaim telah menyelesaikan ruas tol Ngawi-Kertosono sepanjang 87 km. Beberapa proyek starategis nasional, juga disebut tengah dikerjakan perseroan. Proyek-proyek tersebut, yakni LRT Palembang sepanjang 23,4 km, Tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31 km, Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km, dan Solo-Ngawi sepanjang 57 km. 

Kendati nilai kontrak anjlok, pendapatan usaha Waskita Karya masih mencatatkan pertumbuhan hingga mencapai 68,47 persen menjadi Rp1,74 triliun. Laba bersih perseroan bahkan naik hingga empat kali lipat dari Rp426 miliar pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp1,74 triliun. 

Adapun total aset Waskita naik dari Rp68,12 triliun pada kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp111,17 triliun. Sementara total ekuitas perseroan, naik dari Rp20,06 triliun menjadi Rp24,49 triliun.

Pada awal tahun ini, kecelakaan kerja mewarnai beberapa proyek yang tengah digarap Waskita Karya. Dua di antaranya, yakni kecelakaan pada konstruksi proyek rumah susun Rusunawa Pasar Rumput dan Tol Becakayu.

Imbas ramainya kecelakaan kerja atas proyek BUMN karya tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno baru-baru ini memutuskan untuk mencopot empat direksi, termasuk direktur utama yang sebenarnya akan memasuki masa pensiun. 


Sumber:  CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar