Sandiaga Uno Ungkap Sebab Serapan APBD DKI Rendah

  • Jumat, 06 April 2018 - 11:52:13 WIB | Di Baca : 1249 Kali

SeRiau - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menanggapi rendahnya serapan Triwulan I 2018. Dari data http://publik.bapedadki.net menunjukkan total serapan anggaran belanja per 6 April 2018 sebesar Rp 6,78 triliun atau 9,5 persen dari total APBD Rp 71,16 triliun.
Menurut Sandiaga, rendahnya serapan anggaran dapat memicu terhambatnya program pemerintah. Menurut dia, salah satu kendala rendahnya penyerapan adalah sulitnya pengadaan atau pembebasan lahan dari Dinas Sumber Daya Air untuk pembuatan waduk, situ, dan normalisasi sungai.

"(Penyerapan) delapan persen total dari target 12 persen. Kalau dibedah lagi dibuka, dari belanja langsung dan belanja tidak langsung, hanya satu belanja yang belum bisa dapat kita kategorikan sukses, yaitu pengadaan tanah," kata Sandi di Balai Kota, Kamis (5/4/2018) malam.

Sandiaga menyebut, pola kerja dan penyerapan dari SKPD cenderung berbentuk tongkat hoki atau kurva datar selama beberapa bulan, dan baru naik menukik pada bulan-bulan terakhir. Sandi berencana mengubah pola itu agar anak buahnya tidak menggenjot penyerapan anggaran di akhir tahun.
"Dan ini akan memang harus kita bicarakan tahun 2019 mulai sekarang. Mulai bulan Maret, April," tegas Sandiaga.

Politikus Gerindra itu menjelaskan penyebab terjadinya kurva tongkat hoki. Pertama perencanaan SKPD yang kurang baik dari awal. Kedua, persiapan dari masing-masing SKPD yang perlu ditingkatkan.

"Ketiga, belum semua kelompok SKPD melakukan pengadaan barang/Jasa pemerintah melalui  e-purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (e-katalog)," imbuh dia.
 

Koordinasi dengan BPBDJ

Sandiaga meminta para kepala dinas yang beralasan serapan rendah karena sulit lelang untuk berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Barang dan Jasa (BPBDJ)

"Sudah tidak ada alasan lagi bahwa penyerapan rendah karena lelang, atau barang-barang yang belum masuk ke katalog lokal. Ini yang kita inginkan," ujarnya.

Ia meminta semua SKPD melakukan percepatan lelang sehingga proses eksekusi dan penagihan pembayaran usai proyek rampung dikerjakan dapat berjalan lebih cepat. Selain itu, ia juga akan memberlakuan lelang konsolidasi terhadap proyek pembangunan yang nilainya kecil dan sama.

"Mau itu programnya lelang konsolidasi, harus dibuka untuk usaha kecil dan menengah. Tapi kita ingin perencanaannya lebih baik,” tandas Sandiaga.
 

 

sumber Liputan6.com,





Berita Terkait

Tulis Komentar