dr Terawan yang Terkenal dengan Praktik 'Cuci Otak' Dipecat IDI

  • Selasa, 03 April 2018 - 12:51:56 WIB | Di Baca : 1372 Kali

SeRiau - Beredar surat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memecat sementara Mayjen dr Terawan Agus Putranto sebagai anggota karena melakukan pelanggaran etik berat. Dengan keputusan ini, dr Terawan juga tidak boleh membuka praktik. 

Dalam surat yang beredar IDI memecat dr Terawan yang kini jadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto per tanggal 26 Februari 2018. Ia dipecat karena tidak mau mengikuti pedoman yang diberikan IDI ketika praktik.

"IDI meminta jajaran PB IDI, IDI Wilayah dan IDI cabang, serta Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia sebagai bagian dari IDI untuk menindaklanjuti dan menjalankan keputusan ini," demikian surat dari PB IDI tertanggal 23 Maret 2018. 

kumparan mengkonfirmasi sejumlah pengurus IDI terkait pemecatan dr Terawan ini. Sekjen IDI Adib Khumaedi belum merespons. Pengurus lainnya, Ilham Oetama Marsis, merespons namun belum bisa menjawab pertanyaan kumparan. 

"Saya sedang rapat. Nanti saya hubungi lagi," kata Ilham kepada kumparan, Selasa (3/4). 

Sementara itu pihak RSPAD Gatot Soebroto belum bisa memberikan keterangan terkait pemecatan dr Terawan. "Silakan kirim surat untuk tujuan mengetahui informasi tersebut," kata Humas RSPAD AD Siregar saat dihubungi terpisah. 

dr Terawan yang dihubungi secara terpisah juga belum bisa memberikan jawaban. Asistennya yang mengangkat telepon mengatakan, Terawan sedang rapat.

Kejelasan kabar ini diperoleh kumparan dari mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Menurutnya, kabar dr Terawan dipecat memang benar. Dia mendengar informasi itu dari dr Terawan langsung dan dari kalangan internal RSPAD. 

Menurut Marzuki, Terawan dipecat karena persoalan metode praktiknya. Sebagai orang yang pernah menjadi salah satu pasien dr Terawan, Marzuki cukup dekat dengan mantan dokter kepresidenan di era Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

"Sudah dengar, kalau persoalannya saya juga sudah tahu di internal RSPAD sejak lama," ujar Marzuki. 

Ia mengatakan, metode penyembuhan dr Terawan untuk pasien yang tergolong memiliki penyakit serius agak berbeda dengan yang lain. Marzuki menyebut ada metode main flushing (cuci otak). 

"Persoalan hanya pada prosedur pengujian secara ilmiah yang tidak dilakukan dr Terwan. Ada istilah kedokteran yang disebut evident base. Polemik ini sudah lama terjadi, di internal RSPAD juga terjadi polemik. dr Terawan ahli radiologi yang banyak komplain ahli syaraf," ungkapnya. 

Selain Marzuki, ada juga mantan ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang bersuara soal pemecatan ini. Lewat akun twitternya, Ical dengan tegas membela dr Terawan.


Sumber  kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar