YLKI: Penurunan Tarif Tol untuk Truk Cuma Akal-akalan

  • Ahad, 01 April 2018 - 09:56:15 WIB | Di Baca : 1290 Kali

SeRiau - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai upaya penurunan tarif tol untuk angkutan truk pada 39 ruas tol tidak memiliki dampak besar terhadap harga di tingkat konsumen. Meskipun begitu upaya sepintas ini patut diapresiasi, mengingat tarif tol untuk truk dan bus umum tergolong mahal.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, yang mempengaruhi harga pada konsumen akhir bukan semata soal biaya logistik di sektor transportasi. Pemerintah lupa, biaya pungli di sektor transportasi masih sangat marak, baik itu di terminal, pelabuhan, dan jembatan timbang.

Berita RekomendasiPresiden Jokowi: Tol Ngawi-Wilangan Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi NasionalPemerintah Kaji Penurunan Tarif di 39 Ruas Tol, Ini Daftarnya !

“Inilah yang menjadi benalu sesungguhnya dalam logistic fee, yang kemudian dibebankan pada konsumen,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Minggu (1/4/2018).

Menurutnya, sekalipun diturunkan tarifnya, hal tersebut akan masih dirasa mahal oleh operator. Karena seharusnya pemerintah untuk angkutan logistik memfasilitasi dengan angkutan kereta api, bukan truk. Angkutan logistik dengan kereta api jelas lebih efisien, tanpa pungli dan anti macet. Sehingga barang lebih cepat sampai tujuan.

“Penurunan tarif tol untuk truk juga bisa disebut akal-akalan belaka, karena pemerintah mengompensasi kepada operator tol untuk memperpanjang waktu konsesi pengelolaan jalan tol,” ujarnya.

Seharusnya, lanjut Tulus, tarif tol itu agar lebih absah, tidak hanya mengacu pada inflasi dan perhitungan operator tol saja, tapi harus audited BPK. “Siapa yang bisa mengontrol besaran dan struktur tarif tol? Bandingkan dengan harga BBM, tarif listrik bahkan harga gas Elpiji 12 kg yang audited BPK,” tandasnya.

sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar