Bulog Akui Cadangan Beras Pemerintah Minus

  • Rabu, 14 Maret 2018 - 10:14:26 WIB | Di Baca : 1191 Kali

SeRiau - Perum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengungkap pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) mengalami kekurangan 27.888 ton pada bulan ini. Secara rinci, stok awal tahun cadangan beras pemerintah sebesar 232.804 ton. Kemudian digunakan untuk bantuan darurat sebesar 1.180 ton dan operasi pasar sebesar 259.513.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan stok CBP pada bulan ini sudah mulai minus. Sehingga harus meminjam beras Bulog. Namun apabila nantinya anggaran dari pemerintah untuk pengadaan CBP sebesar Rp2,5 triliun turun, maka posisi CBP akan terisi lagi.

"Stok CBP ini mulai minus fisiknya (berasnya). Kalau anggaran tahun ini turun kan berarti positif lagi," ujarnya di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (13/3).

Sebelumnya, pemerintah sempat mengimpor beras umum sebanyak 281 ribu ton. Hanya saja Djarot belum mengetahui beras impor tersebut akan ditujukan untuk memenuhi stok CBP. Bisa saja stok CBP dipenuhi melalui beras dari petani lokal atau menggunakan stok beras impor tersebut.

Saat ini beras impor tersebut masih disimpan oleh Perum Bulog sebagai stok miliknya. Pasalnya Perum Bulog mengimpor beras tersebut dengan menggunakan anggaran dari perseroan.

"Kami masih menunggu anggaran CBP turun untuk beli yang mana dengan harga berapa. Waktu turun kan ada ketentuannya," terang dia.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan anggaran untuk memenuhi stok CBP dapat turun setelah Bulog mengaudit anggaran yang dibutuhkan untuk mengganti beras tersebut.

"Nanti setelah diaudit, baru anggarannya bisa turun," kata Enggar.

Saat ini, stok beras Bulog per 12 Maret 2018 mencapai 642.612 ton. Secara rinci stok beras medium sebanyak 344.159 ton, beras premium sebanyak 298.453 ton dan stok CBP 27.888 ton.

CBP merupakan sejumlah beras tertentu milik pemerintah yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dikelola oleh Bulog. CBP digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan beras dan dalam rangka mengantisipasi masalah kekurangan pangan, gejolak harga, keadaan darurat akibat bencana dan kerawanan pangan.

Stok tersebut secara fisik menyatu dengan stok operasional Bulog, sehingga memudahkan dalam penggunaannya dan tersedia setiap saat. 

sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar