Pengoperasian RSUD Air Hitam Tahun 2018 tak Maksimal, Roni : Pemko Lebih Prioritaskan Perkantoran Tenayan Raya

  • Selasa, 19 Desember 2017 - 12:54:34 WIB | Di Baca : 1740 Kali

 

 

 

Pekanbaru, SeRiau- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pekanbaru Kelas C yang berada di Jalan Garuda Sakti Kecamatan Tampan dinilai tidak berjalan secara maksimal jika tetap beroperasi di tahun 2018 mendatang, Pasalnya rumah sakit yang dibangun menggunakan APBD kota Pekanbaru pada anggaran Multyear 2013-2016 tersebut tidak menjadi skala prioritas oleh pihak Pemerintah kota (Pemko), termasuk dari segi pengadaan alat kesehatan (Alkes).

"Otomatis pelayanan kesehatan masyarakat ditahun 2018 tetapnya dirumah sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C tidak berjalan secara maksimal," ujar Roni Amriel SH.MH, Ketua Komisi IV DPRD kota Pekanbaru, Selasa (19/12/2017)

Tidak akan maksimalnya Pelayanan RSUD Pekanbaru tersebut dinilai akibat dari Pemerintah Kota lebih fokus kepada pembangunan pusat Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru di Tenayan Raya dan Sampah yang memakan anggaran Multiyaer sebesar 533 Miliar, sementara pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C yang hanya dianggarkan sebesar 15 Miliar ditahun 2018

"Dana 15 Miliar tersebut hanya diperuntukkan untuk persiapan SDM dan polinya. Hal ini yang sangat kita sayangkan, padahal pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C hanya membutuhkan anggaran 40 Miliar lagi untuk menyelesaikan pembangunan fisiknya. Sampai sekarang persiapan pembangunan fisik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C sudah mencapai 82 Persen. Artinya, dengan tinggal beberapa persen lagi, seharusnya hal ini menjadi skala prioritas oleh Pemko Pekanbaru," Tambah Politisi Golkar ini lagi.

Disamping itu, Roni juga sangat menyayangkan tidak diprioritasnya pengadaan Alkes, padahal Alkes tersebut kebutuhan sangat penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

"Kita menyayangkan anggaran alat kesehatan yang juga tidak menjadi skala prioritas oleh pemerintah kota Pekanbaru. Padahal anggaran yang dibutuhkan untuk alkes hanya 168 Miliar. Sebenarnya, kalau pemerintah kota Pekanbaru fokus memberikan pelayanan kesehatan bisa saja dianggarkan melalui APBD 2017 ini.  Tetapi Pemko Pekanbaru lebih fokus pada pembangunan pusat perkantoran dan sampah," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir mengatakan, Sejauh ini perkembangan pembangunan fisik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C sudah berjalan 82 persen. Untuk tahun 2018 nantinya,  operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C sudah bisa beroperasi namun masih fokus kepada rawat jalan terlebih dahulu.

"Kita jalankan dengan memfokuskan rawat jalan saja, sebab peralatan kesehatan kita belum ada. Kami dari Diskes hanya menggunakan dan mengoptimalkan alat kesehatan yang ada di Puskesmas untuk kita pakai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C. Hanya itu yang bisa kita perbuat untuk tahun 2018 nantinya," Ungkap Helda.

Disamping itu,  pihaknya di Diskes akan mempersiapkan SDM dan menyusun teknis manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C, tersebut. Sementara terkait alat kesehatan Helda mengakui bahwa Alkes memang menjadi kendala.

"Alat kesahatan memang menjadi kendala, sebab kita belum bisa diberikan bantuan karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pekanbaru Kelas C belum beroperasi dan belum terdaftar di Kementrian Kesehatan RI.  Namun kita berusaha mencari jalan lain seperti akan mengajukan permohonan anggaran ke Provinsi Riau," Pungkas Helda.( Wanti)





Berita Terkait

Tulis Komentar