Banyak Warga Pekanbaru Terkena DBD, Marlis : Lakukan Antisipasi Dari Sekarang, Jangan Tunggu Orang Mati

  • Rabu, 19 Juli 2017 - 12:44:29 WIB | Di Baca : 879 Kali
Pekanbaru, SeRiau- Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Marlis Kasim, mengaku geram dengan pernyataan dari Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru.  Kegeraman itu menyusul statment yang dilayangkan Kepala Diskes Pekanbaru, drg Helda S Munir, yang akan bertindak melakukan penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dilapangan. [caption width="640" align="alignnone"]Marlis Kasim[/caption] "Dinas kesehatan jangan tunggu orang banyak mati baru turun tangan," cetus Marlis, kepada wartawan, Rabu (19/07/17). Dari data yang dikeluarkan oleh Diskes Pekanbaru, hingga minggu ke 28 tahun 2017 saat ini, sebanyak 386 kasus DBD tersebar di 12 kecamatan. Rincian itu diantaranya, Kecamatan Sukajadi 15 orang, Senapelan 28 orang, Pekanbaru Kota 19 orang, Rumbai Pesisir 17 orang, Rumbai 26 orang, Limapuluh 22 orang, Sail 3 orang, Bukit Raya 62 orang, Marpoyan Damai 49 orang, Tenayan Raya 51 orang, Tampan 50 orang dan Payung Sekaki 44 orang. Soal Diskes Pekanbaru baru akan bertindak melakukan penanganan DBD dengan melakukan penyelidikan etiomologi sesuai SOP terlebih dahulu, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini langsung bereaksi keras. "SOP itu siapa yang membuat, justru jangan menunggu orang mati baru melakukan SOP. Ini sudah banyak korban. Apa mau menunggu orang mati dulu," cetusnya. Padahal katanya, anggaran penanganan DBD untuk Diskes Pekanbaru tahun 2017, telah ada. Dia mengaku bingung dengan kebijakan yang dibuat berdasarkan inisiatif dari Diskes Pekanbaru itu. "Anggarannya kan sudah ada. Ini (penanganan DBD,red) sudah dianggarkan. Sudah ada tahun 2017. Jadi anggaran itu mau dikemanakan. Nyawa orang ini," tegasnya. Melihat banyaknya persoalan yang timbul akibat DBD setiap tahunnya, Marlis meminta kepada pemegang kebijakan di Pemko Pekanbaru dalam hal ini Wali Kota Pekanbaru, segera mengambil tindakan apabila ada anak buahnya yang tidak beres dalam bekerja. "Kalau Diskes Pekanbaru masih diam ditempat, kami minta Wali Kota kembali meninjau ulang SK kepala dinas kesehatan itu. Artinya kita lihat disini, Kepala Diskes sudah gagal dengan kesehatan karena tidak peduli dengan kesehatan masyarakat. Kita minta masyarakat Pekanbatu yang terkena DBD segera melapor ke DPRD," pintanya.  Sebagaimana diketahui, Kepala Diskes Pekanbaru, drg Helda S Munir mengatakan, korban yang meninggal dunia akibat terjangkit DBD sampai saat ini tidak ada yang bertambah. Masuk pekan 28, hanya dua korban meninggal pada bulan Mei dan Juni 2017 lalu. Soal tindakan fogging dan penanganan DBD lainnya, Helda baru akan melakukan fogging sesuai SOP. Apabila ada kasus, Diskes akan melakukan penyelidikan etiomologi terlebih dahulu. ( Bir)





Berita Terkait

Tulis Komentar