Disperindag dan BBPOM Diminta Intens Telusuri Takjil Berbahaya di Pasar Ramadan
Pekanbaru, SeRiau-
Banyaknya takjil yang mengandung zat berbahaya seperti Rhodamin B (Pewarna textil) boraks serta formalin berdasarkan uji sampel Balai besar pengawas obat dan makanan (BBPOM) dibeberapa pasar ramadan di Kota Pekanbaru menuai kritikan dari kalangan legislatif di DPRD Kota Pekanbaru.
Desi Susanti S.Sos, anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru ini meminta Balai besar pengawas obat dan makanan (BBPOM) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) diminta terus melakukan pengawasan dilapangan, langkah ini diambil untuk memastikan takjil yang di jual pasar ramadan lainnya aman dikonsumsi alias tidak membahayakan kesehatan masyarakat baik jangka pendek maupun jangka panjang.
" Informasi yang kita dengar, 14 persen takjil yang dijual di pasar ramadan mengandung zat berbahaya, jika dibandingkan tahun lalu memang jumlah ini sudah turun, meski begitu BBPOM dan Disperindag tetap intens melakukan pengawasan dan penulusuran dilapangan" Ungkap Desi, Selasa (6/6/2017)
Tujuannya, Lanjut Politisi Demokrat ini lagi, agar panganan takjil yang marak muncul selama ramadan sehat, bersih dan tidak mengandung zat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Disamping itu, kepada pedagang dan pelaku industri, Desi sangat berharap agar tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya dalam panganan yang dijual kepada masyarakat.
" Kepada para pedagang dan pelaku industri kita sangat berharap agar panganan seperti yang dijual dipasar ramadan adalah makanan dan minuman yang menggunakan bahan bersih, sehat dan aman untuk dikonsumsi, jangan gunakan zat-zat berbahaya dengan tujuan tertentu demi memikirkan keuntungan pribadi"
Kepada masyarakat, Desi juga menghimbau untuk lebih cerdas dan jeli dalam berbelanja, terutama berbelanja makanan dan minuman siap saji.
"Masyarakat kita himbau lebih jeli lagi dalam berbelanja takjil, jangan cepat tergiur dengan warna-warna makanan dan minuman yang mencolok, kerena takutnya menggunakan pewarna tekstil seperti temuan BPOM, kalau perlu bikin menu berbuka sendiri dirumah lebih aman untuk dikonsumsi oleh keluarga"Pungkas Desi.( Wanti)