Fisik Tak Tuntas Alkes Tak ada, Pengoperasian RSUD Tipe C Pemko Tahun 2018 Dipastikan Gagal
Pekanbaru, SeRiau- Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk segera mengoperasikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe C tahun 2018 mendatang di Jalan Garuda Sakti dipastikan gagal. Gagalnya pengoperasian proyek multiyears ini disebabkan karena minimnya anggaran untuk menuntaskan fisik bangunan, belum adanya tenaga kerja dan belum adanya alat kesehatan (Alkes).
"Secara fisik bangunan belum selesai 100 persen, baru 82 persen. Di 2018 kita optimalkan lagi penyelesaiannya. Kita berharap stimultan antara penyiapan fisik, penyedian tenaga kerja dan Alkesnya sejalan. Kita berharap selambat-lambatnya 2019, RSUD bisa dioperasikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda Suryani Munir melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Diskes Kota Pekanbaru, Rahmad Ramadianto, Selasa (15/8/2017).
Ditambahkan Rahmad, meski belum bisa difungsikan, Diskes Pekanbaru terus mengupayakan untuk mendapatkan bantuan lainnya, seperti Bantuan Keuangan (BanKeu) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
"Mudah-mudahan Pemprov Riau bisa bantu karena kita juga terus mengupayakan BanKeu. Tapi untuk mendapatkan bantuan rumah sakit ini harus beroperasional dulu dan teregistrasi dulu. Jadi kita lebih leluasa untuk meminta bantuan," ujarnya.
Saat disinggung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan Alkes agar RSUD Tipe C dapat difungsikan, Rahmad menyebut lebih kurang anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 135 Miliar.
"Anggaran yang kita butuhkan lebih besar dari pembangunan fisik RSUD yakni Rp125 Miliar," imbuhnya.
Pembangunan RSUD yang diresmikan pada Maret 2015 lalu dengan mengusung konsep Green Hospital ramah lingkungan, diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Pekanbaru selain membantu pelayanan rumah sakit milik Provinsi Riau dan dapat menjadi rujukan Puskesmas yang ada di Pekanbaru. (Sr 3)
"Secara fisik bangunan belum selesai 100 persen, baru 82 persen. Di 2018 kita optimalkan lagi penyelesaiannya. Kita berharap stimultan antara penyiapan fisik, penyedian tenaga kerja dan Alkesnya sejalan. Kita berharap selambat-lambatnya 2019, RSUD bisa dioperasikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda Suryani Munir melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Diskes Kota Pekanbaru, Rahmad Ramadianto, Selasa (15/8/2017).
Ditambahkan Rahmad, meski belum bisa difungsikan, Diskes Pekanbaru terus mengupayakan untuk mendapatkan bantuan lainnya, seperti Bantuan Keuangan (BanKeu) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
"Mudah-mudahan Pemprov Riau bisa bantu karena kita juga terus mengupayakan BanKeu. Tapi untuk mendapatkan bantuan rumah sakit ini harus beroperasional dulu dan teregistrasi dulu. Jadi kita lebih leluasa untuk meminta bantuan," ujarnya.
Saat disinggung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan Alkes agar RSUD Tipe C dapat difungsikan, Rahmad menyebut lebih kurang anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 135 Miliar.
"Anggaran yang kita butuhkan lebih besar dari pembangunan fisik RSUD yakni Rp125 Miliar," imbuhnya.
Pembangunan RSUD yang diresmikan pada Maret 2015 lalu dengan mengusung konsep Green Hospital ramah lingkungan, diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Pekanbaru selain membantu pelayanan rumah sakit milik Provinsi Riau dan dapat menjadi rujukan Puskesmas yang ada di Pekanbaru. (Sr 3)
