Satgas Tak Bisa Prediksi Puncak Covid, Tergantung Protokol

  • Kamis, 01 Oktober 2020 - 18:36:36 WIB | Di Baca : 1566 Kali

SeRiau - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan kasus Virus Corona di Indonesia akan mencapai angka tertinggi alias puncaknya pada saat masyarakat kompak menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau ditanya kapan angkanya akan tertinggi dan turun, semua tergantung kita sendiri. Angka ini akan turun saat perilaku masyarakat kompak menjalankan protokol kesehatan," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10).

Menurutnya, angka kasus Corona di Indonesia akan terus meningkat atau stagnan jika tidak ada perubahan perilaku di masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan lebih ketat.

Hal ini termasuk keberadaan masyarakat yang masih tidak percaya bisa tertular Virus Corona. Wiku menyarankan warga tersebut mengikuti perkembangan berita Corona di dunia melalui radio, televisi, atau di internet.

"[Pandemi] ini bukan hoaks, ini adalah kenyataan. Tidak ada orang yang kebal terhadap penyakit ini. Mohon memahami kondisinya, jalankan protokol kesehatan," katanya.

Risiko penularan Corona, katanya, dapat diminimalisasi dengan menerapkan strategi 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Menurut sejumlah penelitian, Wiku menyebut risiko penularan Corona bisa ditekan hingga 35 persen jika mencuci tangan dengan sabun, 45 persen jika memakai masker kain, 70 persen jika memakai masker medis, dan 85 persen jika menjaga jarak minimal satu meter.

Ia meyakini penerapan 3M secara kolektif dan disiplin dapat menekan laju dan angka kasus Corona di Indonesia.

Kasus Covid-19 di Indonesia diketahui masih terus mengalami peningkatan. Pada bulan September, kasus baru harian rata-rata berada di atas 4.000 orang per hari. Rekor terjadi pada 25 September dengan tambahan 4.823 kasus baru per hari.

Per Kamis (1/10), akumulasi kasus Corona sudah mencapai 287.008 orang, dengan jumlah kasus yang aktif sebesar 61.321 orang, kasus sembuh 214.947 orang, dan kasus meninggal 10.740 orang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan puncak Covid-19 diprediksi terjadi Agustus-September.

"Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir. Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda," ujar dia, dalam pertemuan dengan media, Senin (13/7). (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar