Jumlah Virus Banyak-Ganas, Pasien Corona di Papua Meninggal Kena 'Badai Sitokin'

  • Rabu, 17 Juni 2020 - 22:59:25 WIB | Di Baca : 2129 Kali

SeRiau - Salah satu pasien Corona (COVID-19) di Papua berinisial S (57) meninggal dunia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua menyatakan pria tersebut meninggal bukan karena penyakit penyerta atau komorbid, melainkan karena 'badai sitokin'.

"Ini kasus pertama di Papua, di mana virus Corona yang ada pada tubuh pasien sangat ganas dan dalam jumlah yang banyak," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua, dr Silwanus Sumule, kepada wartawan, Rabu (17/6/2020) malam.

Apa itu 'badai sitokin'? Silwanus menuturkan tubuh pasien tersebut mengeluarkan zat sitokin untuk melawan virus Corona yang masuk. Banyaknya zat sitokin yang dikeluarkan justru berdampak pada ginjal pasien tersebut.

"Sehingga saat virus itu masuk tubuh pasien ini merespons dengan mengeluarkan zat sitokin untuk melawan virus. Karena zat sitokin yang di keluarkan tubuh pasien sangat banyak, yang kita istilahkan dengan 'badai sitokin', justru menyerang ginjal pasien," jelas Silwanus.

Akibat 'badai sitokin', organ ginjal pasien tersebut rusak. "Akibatnya, fungsi ginjal sebagai penyaring racun menjadi rusak," lanjut Silwanus.

Pasien tersebut akhirnya mengembuskan napas terakhir subuh tadi, sekitar pukul 03.30 WIT. Silwanus menjelaskan, dari hasil pemeriksaaan dan penelusuran rekam medis, almarhum tidak memiliki penyakit penyerta.

Silwanus mengaku kasus seperti ini tidak hanya ditemukan di Papua, tapi juga di banyak tempat di dunia, di mana virus Corona yang ganas dan dalam jumlah banyak masuk ke tubuh pasien. Masuknya virus kemudian memicu zat sitokin yang justru menyerang ginjal atau organ vital lainnya.

"Jadi pasien ini ada dua organ tubuh vitalnya yang terserang. Oleh virus Corona menyerang paru-parunya, sementara akibat 'badai sitokin' justru menyerang ginjal pasien. Belum lagi di tambah usia pasien yang memasuki masa lansia," terang Silwanus.

Silwanus mengakui pihak medis telah bekerja keras untuk menyelamatkan pasien, termasuk menggunakan alat ventilator untuk membantu pernapasan. Namun zat sitokin yang dikeluarkan tubuh pasien untuk melawan virus Corona justru balik menyerang ginjal pasien. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar