Survei Komnas HAM : 94,5% Warga Patuhi Imbauan Ibadah Ramadhan di Rumah

  • Jumat, 08 Mei 2020 - 18:35:59 WIB | Di Baca : 1526 Kali

SeRiau - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan survei bertema 'Survei Kepatuhan Masyarakat untuk Beribadah di Rumah selama Bulan Ramadhan 1441 H untuk Menanggulangi Wabah COVID-19'. Berdasarkan hasil survei, 94,5 persen dari 669 responden telah menjalani ibadah dari rumah sesuai dengan anjuran pemerintah.

"(Sebanyak) 94,5 persen memilih ibadah di rumah. Ini menurut saya menarik. Jadi paling besar orang ibadah di rumah. Ini yang saya bilang kepatuhan besar ini mobilitas kita," kata Komisioner Bagian Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM Choirul Anam saat Konferensi Pers Daring Komnas HAM, Jumat (8/5/2020).

Dia menjelaskan, pengumpulan data survei ini dilakukan melalui Google Form sejak 29 April hingga 4 Mei 2020.

"Survei ini kami kreasikan untuk melihat dua aspek. Pertama bagaimana kita lihat penyelenggaraan ibadah. Sama menjawab kenapa kok spesifik untuk umat Islam, karena momentumnya Ramadhan. Karena ini tidak hanya soal ritual, banyak orang yang kumpul dan sebagainya. Karena konteksnya Ramadhan, kita memotretnya lebih banyak ke umat muslim," jelas Choirul.

Choirul menyampaikan ada dua alasan responden memilih ibadah dari rumah. Selain akrena imbauan pemerintah, mereka sudah memiliki kesadaran sendiri perihal mengantisipasi penularan virus Corona.

"Ada beberapa catatan menarik. Pertama kepatuhan terhadap ibadah di rumah jauh lebih tinggi daripada tidak patuh. Salah satunya disadari dengan kesadaran dirinya. Orang beribadah kecenderungannya patuh terhadap kesehatan dan anjuran pemerintah," ujar dia.

Choirul meneruskan, ada 5,5 persen responden yang menyatakan tetap beribadah di masjid. Alasannya, masyarakat tersebut lebih khusyuk beribadah bila di dalam masjid.

"Kedua ada juga yang masih ada orang melaksanakan ibadah di tempat ibadah. Pertanyaan itu kita berikan untuk lihat apakah polanya patuh di tempat ibadah atau tempat lingkungannya. Jumlahnya ada, tidak terlalu besar," ungkapnya.

"Dari angka kecil yang lakukan di tempat ibadah, ada berapa temuan. Pertama walaupun ia sadar itu kebutuhan kesehatan tapi lebih me milih karena lebih afdol dan khusyuk beribadah di sana," sambungnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar