Positif Corona Bertambah Menjadi 34 Kasus, 1 Meninggal Dunia

  • Kamis, 12 Maret 2020 - 06:44:04 WIB | Di Baca : 1272 Kali

SeRiau - Rabu (11/3), pemerintah kembali mengumumkan adanya penambahan tujuh kasus positif virus corona di Indonesia. Sehingga total kasus positif virus corona menjadi 34 kasus.

Juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, menyatakan tujuh kasus baru COVID-19 merupakan WNI. Namun kasusnya berstatus imported case alias bukan tertular di Indonesia. 

Yuri tak membeberkan dari negara mana ketujuh WNI itu bepergian. Yuri hanya menyebut mereka dari negara tetangga yang dekat dengan Indonesia. 

"Hari ini ada penambahan tujuh pasien dengan kondisi rata-rata tampak sakit ringan-sedang, kecuali nomor 30 dan nomor 29 tampak sakitnya sedang. Semuanya adalah imported case," ucap Yuri di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3).

Berikut rincian tujuh kasus baru COVID-19: 

Kasus 28: Laki-laki 37 tahun. Kondisi tampak sakit ringan-sedang. Imported case. 

Kasus 29: Laki-laki 51 tahun. Kondisi tampak sakit sedang tidak sesak. Imported case.

Kasus 30: Laki-laki 84 tahun. Kondisi tampak sakit sedang. Imported case. 

Kasus 31: Perempuan 48 tahun. Kondisi tampak sakit ringan-sedang. Imported case, baru datang dari luar negeri. 

Kasus 32: Laki-laki 45 tahun. Kondisi sakit ringan-sedang. Imported case. 

Kasus 33: Laki-laki 29 tahun. Kondisi tampak sakit ringan-sedang. Imported case.

Kasus 34: Laki-laki 42 tahun. Kondisi tampak sakit ringan-sedang. Imported case.

Dari jumlah 34 kasus positif virus corona itu, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia, yakni kasus 25. Kasus 25 merupakan seorang perempuan berusia 53 tahun WN Inggris.

"Tadi malam sekitar pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien 25 meninggal dunia," ucap Yuri, Rabu (11/3). 

Kasus 25 juga berstatus imported case alias terinfeksi di luar negeri kemudian datang ke Indonesia dalam kondisi positif corona. Selain corona, kasus 25 memiliki penyakit lain.

"Pasien ini masuk di rumah sakit sudah dalam kondisi sakit berat karena ada faktor penyakit yang mendahului, diabetes, hipertensi, paru obstruksi menahun," tuturnya. (**H)


Sumber: kumparan.com





Berita Terkait

Tulis Komentar