SeRiau - Jakarta siap menyelenggarakan Formula E. Penyelenggara sudah siap membangun sirkuit di Monas yang dikenal sebagai ikon IbuKota.

Communication Director Formula E Jakarta, Dhimam Abror, memastikan kelestarian cagar budaya di Monas. Tapi, Dhimam meminta masyarakat maklum bila saat pembangunan sirkuit, Monas terlihat berantakan.

"Pastinya pada saat pembangunan ada yang bongkar pasang, ya. Jadi mungkin akan terlihatnya berantakan,"ujar Dhimam saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/2).

Membangun sirkuit Formula E di Monas bukan tanpa tantangan. Sejumlah bagian Monas kini beralasan batu alam atau cobblestone. Penyelenggara sudah menyiapkan 2 opsi untuk pembangunan sirkuit Formula E yang jalan aslinya berbentuk cobblestone.

Saat ini, lokasi lintasan Formula E ini memasuki tahap finalisasi. Begitu juga dengan teknik pembangunan lintasan. Namun telah ada opsi yang disiapkan.

"Bisa juga batunya diangkat semua lalu dilapis. Dilapis tuh misalnya ini diaspal, tapi nanti dicabut lagi, itu teknologinya sudah ada. Kalau dibongkar total, aspal baru gitu. Nah dua opsi itu belum diputusin gitu," jelasnya.

"Karena teknik untuk melapisi batu itu sudah dimiliki dan sudah dilakukan di banyak tempat, kalau Formula E itu di Paris," lanjutnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meminta masyarakat memahami akan ada proses pembangunan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Tapi, hal ini dilakukan untuk membawa harum nama Jakarta dan Indonesia di kancah internasional.

"Jadi ada hal-hal yang terganggu dalam rangka persiapan. Maka kita minta pengertiannya sekaligus mohon maaf, karena pasti dalam konstruksi ada hal-hal yang terganggu," kata Saefullah.

Ajang Formula E dihelat di Monas pada 6 Juni 2020. Ada 24 pebalap dari 12 tim yang akan melibas sirkuit sepanjang 2,6 km itu. Para pebalap berasal dari 13 negara berbeda. (**H)

Sumber: kumparan.com