KPK Akui Masih Banyak Pekerjaan Rumah soal Pemberantasan Korupsi

  • Selasa, 30 Juli 2019 - 23:30:28 WIB | Di Baca : 1016 Kali

SeRiau - KPK mengakui masih banyak pekerjaan rumah terkait pemberantasan korupsi. Pengakuan ini disampaikan usai adanya operasi tangkap tangan terhadap kepala daerah pada Jumat 26 Juli.

Hal tersebut juga menanggapi pernyataan Wapres Jusuf Kalla terkait belum berhasilnya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah, terutama KPK.

"PR (pemberantasan korupsi) masih banyak dan saya kira pekerjaan pemberantasan korupsi artinya masih harus terus kita lakukan," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah di kantornya, Jakarta, Selasa (30/7).

"Pemberantasan korupsi jangan diartikan hanya penindakannya pemberantasan itu penindakan dan pencegahan itu memang masih cukup panjang ya," lanjutnya.

KPK pun mengajak pimpinan seluruh lembaga negara bersinergi dalam pelaksaan penindakan dan pencegahan korupsi. Febri berharap para kepala lembaga memiliki satu frekuensi terkait upaya pemberantasan korupsi.

Sehingga, kata Febri, KPK tak melulu melakukan penindakan. Pencegahan nantinya akan menjadi langkah awal yang akan dilakukan KPK untuk memastikan korupsi tak tumbuh dan dilakukan oleh penyelenggara negara.

"Ketika ada pelaku korupsi maka harus diproses oleh KPK, ketika ada kepala daerah yang menerima suap terkait dengan jabatan, maka harus diproses. Tetapi bagi mereka yang belum melakukan korupsi, kita bisa bicara tentang pencegahan," kata dia.

Oleh karena itu, Febri menilai program strategi nasional pencegahan korupsi kini menjadi senjata ampuh bagi KPK.

"Oleh karena itulah KPK bersama-sama dengan pejabat pejabat di Kementerian yang berada di bawah Presiden itu menyelenggarakan dan mengerjakan Stranas PK, jadi strategi nasional pencegahan korupsi. Bahkan sampai KPK memfasilitasi salah satu bagian ruangan di gedung KPK untuk tim tersebut," kata Febri.

Sebelumnya Wapres JK angkat bicara soal OTT Bupati Kudus Muhammad Tamzil. Ini merupakan kali kedua Tamzil terjerat kasus hukum.

JK mengatakan hal tersebut menandakan upaya pemerintah, termasuk KPK, menyelesaikan masalah korupsi belum maksimal.

"Jadi pertama kita belum berhasil. Semua institusi kita, pemerintah, KPK, belum berhasil betul untuk menelan atau menyelesaikan masalah-masalah korupsi ini dan ternyata orang pejabat yang belum insaf gitu," kata JK di kantor Wapres RI, Jakarta. (**H)


Sumber: kumparan.com





Berita Terkait

Tulis Komentar