Banyak Puskesmas Terisolir, Korban Banjir Sultra Butuh Bantuan Medis

  • Jumat, 14 Juni 2019 - 19:06:34 WIB | Di Baca : 1074 Kali

SeRiau - Wilayah Konawe Utara adalah salah satu wilayah terdampak banjir di Sulawesi Tenggara yang sulit diakses. 

Relawan Tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dr Idham Rahman mengatakan, akses ke Konawe Utara hanya bisa dilalui lewat perjalanan darat dari Kendari selama delapan jam.

"Itupun akses terhambat genangan air dan jalan berlumpur. Di beberapa wilayah di Konawe Utara, daerah terpapar banjir hanya bisa dilalui dengan rakit kayu sederhana untuk evakuasi. Dan sisi kanan kiri jalan dijumpai ratusan rumah dan bangunan terendam air ," papar Idham dalam keterangannya, Jumat (14/6).

Idham yang juga ketua BSMI Sulawesi Tengah menyebutkan, relawan kesehatan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo Kendari yang diturunkan ke lokasi.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Konawe Utara dan markas komando penanggulangan bencana. Alhasil diporeleh beberapa data terkait bencana di wilayah tersebut. 

"Data menyebutkan di Konawe Utara terdapat 5.888 jiwa pengungsi, 1436 rumah terendam, enam titik terisolir, 12 titik rusak parah, 19 titik rusak sedang, tujuh jembatan penghubung antarkecamatan rusak," papar Idham.

Sementara, lanjut dia, untuk kondisi layanan kesehatan didapatkan data tujuh puskesmas terisolir dengan kondisi tanpa dokter dan hanya bisa diakses dengan angkutan udara atau air.  

Dokter umum fungsional dan tiga dokter spesialis disiagakan di RSUD dan ada satu Puskesmas yang beroperasi dengan empat negara dokter.

"Saat ini yang menjadi prioritas adalah dokter yang bisa stay di pos pelayanan kesehatan, obat-obatan. Sementara logistik masih membutuhkan kebutuhan pokok sembako, air bersih untuk minum, terpal atau karpet dan selimut," ungkap Idham.

Idham menyebutkan, kendala utama adalah cuaca yang masih sering hujan, sehingga akses helikopter dan perahu juga terhambat.

"Akses darat yang sulit ditempuh juga membuat penyaluran logistik terutama daerah terisolir terhambat," terangnya. (**H)


Sumber: rmol.id





Berita Terkait

Tulis Komentar