Ini Penyebab BMKG Tak Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Selat Sunda

  • Senin, 24 Desember 2018 - 13:53:48 WIB | Di Baca : 1198 Kali


SeRiau - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG), Dwikorita Karnawati mengakui pihaknya tak mengeluarkan peringatan dini ketika terjadi gelombang tsunami di Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam.

Dwikorita beralasan, peringatan dini tak dieluarkan karena pemicu tsunami bukan berasal dari gempa tektonik, melainkan berasal dari gempa vulkanik. Sehingga, alat yang dimiliki oleh BMKG tak mampu membacanya.

"Jadi tidak terpantau apa yang ada di BMKG karena tidak ada gempa tektonik," kata Dwikorita di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).

Seperti diketahui, BMKG telah memastikan bencana yang memakan korban jiwa sebanyak ratusan jiwa itu disebabkan adanya material Gunung Anak Krakatau yang longsor ke dalam laut.

Sedangkan alat peringatan dini tsunami yang dimiliki BMKG di Selat Sunda berfungsi bila terjadi gempa tektonik. "Dengan ada gempa tektonik kami bisa berikan peringatan dini maksimum lima menit apakah itu berpotensi tsunami atau tidak," ujarnya.

Sebagai informasi, data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Pukul 07.00 WIB, Senin (24/12), tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.

 

 


Sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar