Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Ini dapat Hadiah di Hari Pahlawan

  • Sabtu, 10 November 2018 - 20:34:56 WIB | Di Baca : 1282 Kali

SeRiau - Turut menyemarakkan peringatan Hari Pahlawan, 50 pahlawan tanpa tanda jasa atau guru mendapat hadiah. Hadiah ini tak berupa materi, namun ilmu terkait perencanaan keuangan.

Ilmu ini dibagikan oleh PT Bhinneka Life Indonesia yang bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur. Acara pembekalan ini melibatkan Asosiasi Guru Ekonomi Indonesia (AGEI) Tingkat SMA Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga pernah dihelat di Yogyakarta dan Bukittinggi. Rencananya, kegiatan ini juga akan digelar di Semarang, Bandung dan Kediri.

"Guru mempunyai peran penting sebagai pendidik generasi masa depan, sehingga mengajak peran serta para guru mata pelajaran ekonomi merupakan langkah yang tepat dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi perencanaan keuangan yang saat ini masih rendah," ujar Direktur Utama Bhinneka Life, Wiroyo Karsono saat acara di SMAN 15 Surabaya, Sabtu (10/11/2018).

Wiroyo Karsono berharap para guru bisa menyebarkan ilmu pengelolaan ekonomi ke muridnya. Yang mana akan berdampak pada pemahaman yang baik.

"Para guru diharapkan dapat menyebarluaskan materi literasi kepada para peserta didiknya, sehingga sejak dini mereka memiliki pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan terencana," harapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor OJK Regional 4 Jawa Timur, Heru Cahyono, mengatakan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi adalah salah satu indikasi bahwa pemahaman masyarakat terhadap perencanaan keuangan semakin membaik.

"Saya mendukung kegiatan literasi yang dilakukan oleh Bhinneka Life. Di tengah kompetisi global dan inovasi produk dan jasa keuangan yang berkembang pesat, generasi muda perlu melek perencanaan keuangan. Di sinilah betapa krusial peran guru, sang pahlawan tanpa tanda jasa, untuk turut serta memberi pemahaman sejak dini kepada murid-muridnya," tambah Heru.

Heru Cahyono menambahkan dengan memiliki literasi perencanaan keuangan yang baik, dia berharap masyarakat di Surabaya dapat mengelola keuangannya dengan bijaksana, sehingga kondisi ekonomi mereka tetap baik dan biaya pendidikan untuk putra-putri mereka tidak terganggu.

Sementara data yang ada, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 %. Hal ini turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84%.

Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi asuransi. Menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5% masyarakat yang memiliki asuransi. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar