RS Bina Estetika Tolak Berikan Data Medis Ratna ke Polisi

  • Kamis, 04 Oktober 2018 - 20:22:35 WIB | Di Baca : 1116 Kali

SeRiau - Pihak Rumah Sakit Bina Estetika menolak memberikan data medis terkait bedah estetika yang dilakukan terhadap Ratna Sarumpaet. Penolakan itu dilakukan karena tidak ada perintah dari pengadilan.

Kuasa hukum RS Bina Estetika, Arrisman, mengatakan dari pihak kliennya yang datang memenuhi panggilan polisi hari ini adalah Direktur rumah sakit Dede Kristian, seorang dokter rumah sakit, dan perawat. Mereka datang ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada pukul 13.00 WIB. 

"Kami pada prinsipnya tidak berikan data medis sebelum ada perintah dari pengadilan. Kami menunggu perintah pengadilan, baru itu bisa dilakukan jadi bicara secara garis besar saja," ujar Arrisman saat keluar dari Mapolda Metro Jaya, Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB, Kamis (4/10).

Saat ditanya apa saja yang ditanyakan polisi kepadanya, Arrisman mengatakan tidak ada pertanyaan yang diajukan. Pihak rumah sakit juga tidak memberikan keterangan apapun kepada polisi. 

Arrisman mengklaim pihaknya dan polisi hanya membicarakan soal pemberitaan yang beredar terkait Ratna. 

"Tidak ada. Kami tidak bisa jawab jika belum ada keputusan pengadilan. Kami baru mau diperiksa kalau sudah ada perintah dari pengadilan," ujar Arrisman.

Hal serupa pun terjadi saat beberapa polisi mendatangi RS Bina Estetika, Rabu (3/10). Arrisman mengatakan pihaknya pun tidak memberikan data medis dan keterangan apapun jika tidak ada surat perintah pengadilan. 

Arrisman mengatakan polisi sudah meminta surat perintah pengadilan saat pemeriksaan hari ini. Namun, dia belum tahu kapan surat perintah pengadilan itu akan keluar.

Arrisman mengatakan keinginan pihaknya menunggu surat perintah pengadilan bukan berdasarkan kode etik kedokteran. Sambil mengacungkan jempol, Arrisman yang jalan tergesa-gesa pun memastikan surat keputusan pengadilan tersebut tidak termasuk kode etik kedokteran. 

"Itu ketentuan hukum," ujarnya singkat.

RS Bina Estetika terseret dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet. Sebelumnya Ratna disebutkan telah mengalami penganiayaan di Bandung sekitar sepekan lalu. Namun, Ratna mengaku penganiayaan itu bohong, dan lebam pada wajahnya adalah buah bedah estetika di RS Bina Estetika.

Kasus ini menjadi perhatian nasional pasalnya saat masih disebutkan terjadi penganiayaan sejumlah tokoh dan politikus, termasuk Prabowo Subianto membelanya. Prabowo bahkan sampai menggelar jumpa pers. Dan, setelah Ratna mengaku berbohong, Prabowo kembali menggelar jumpa pers dan meminta maaf secara terbuka telah menjadi bagian dari penyebaran kabar yang belum diyakini kebenarannya. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar