Sel Mewah Setya Novanto Terungkap, Menkumham Diminta Mundur

  • Ahad, 16 September 2018 - 19:38:47 WIB | Di Baca : 1141 Kali

 

 
SeRiau - Ombudsman Republik Indonesia mendapati sel narapidana korupsi mega proyek e-KTP Setya Novanto lebih mewah dari penghuni Lapas Sukamiskin lainnya. Fakta itu terungkap saat Ombudsman melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Kamis (13/9) lalu.  

Kamar atau sel asli Setya Novanto ini berukuran dua kali lipat dibanding sel yang disidak Dirjen Pemasyarakatan Kemkumham akhir Juli lalu, seperti dikatakan Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu.

1. Kementerian Hukum dan HAM diminta bentuk tim independen

Menanggapi temuan tersebut, LBH Keadilan meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) membentuk tim independen guna melakukan audit pengelolaan lapas. Hal ini penting dilakukan mengingat kasus penyuapan terhadap kepala Lapas Sukamiskin bukan pertama kali terungkap. 

"Pada 21 Juli lalu kami mengusulkan Kemenkumham membuat tim independen. Selanjutnya, hasil audit (tim independen) dijadikan bahan evaluasi atau cetak biru untuk perbaikan pengelolaan lapas ke depan," ujar Abdul Hamim Jauzie selaku Ketua Pengurus LBH Keadilan melalui keterangan tertulis yang diterima oleh IDN Times, Minggu (16/9). 

2. LBH Keadilan menuntut Yasona Laoly turun dari jabatannya

Kecurigaan terhadap sel tahanan yang dihuni oleh mantan Ketua DPR RI itu bermula saat Najwa Shihab melakukan sidak bersama jajaran Dirjen Pemasyarakatan Kemkumham pasca-tertangkapnya Kalapas Sukamiskin Wahid Husein.  

Terkait temuan itu, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dan tidak akan memberikan perlakuan istimewa terhadap narapidana tertentu.  

"Janji Menkumham untuk melakukan perbaikan pasca-OTT Kalapas Sukamiskin tidak terbukti. Karena nyatanya Ombudsman masih menemukan perlakuan istimewa terhadap narapidana korupsi. Maka, LBH Keadilan meminta Menkumham mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban," lanjut Jauzie.  

3. Masyarakat pasti menghormati keputusan tersebut

Bagi Jauzie, mewakili LBH Keadilan, kasus ini merupakan tamparan keras bagi penegakan hukum dan HAM di Indonesia. Jauzie meyakini publik akan menerima keputusan Yasona bila dia segera mundur dari jabatannya.  

"Desakan itu sangat beralasan mengingat di Lapas Sukamiskin sudah berulang kali ditemukan perlakuan istimewa kepada narapidana korupsi. Tidak cukup bila Dirjen Pemasyarakatan yang dicopot. Menteri Hukum akan sangat terhormat jika mengundurkan diri," kata dia. 

Bagaimana menurut kamu, Menkumham pantas mundur atau tidak setelah sel mewah di Lapas Sukamiskin terungkap?

 

 


Sumber IDN Times





Berita Terkait

Tulis Komentar