Gerindra dan PKS Kritik Jokowi Pakai Istana Bahas '2019

  • Sabtu, 03 Maret 2018 - 14:56:49 WIB | Di Baca : 1181 Kali

SeRiau -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan Presiden Joko Widodo telah menyalahgunakan kekuasaannya karena menggunakan Istana Negara untuk membicarakan pemenangan Pemilu 2019 bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Penyalahgunaan kekuasaan itu. Abuse of power," kata dia, usai acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (3/3).

Hal ini dikatakannya terkait pengakuan Ketua Umum PSI Grace Natalie bahwa ia membicarakan strategi memenangkan Pemilu 2019 bersama Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3).

"Mengundang salah satu parpol dan membicarakan kiat atau strategi pemenangan di 2019, aneh menurut saya," lanjut Ferry.

Menurutnya, Istana Negara seharusnya digunakan oleh seorang Presiden untuk membicarakan kepentingan rakyat. Misalnya, mendiskusikan bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.

"Harusnya kan membahas bagaimana ini supaya Rupiah enggak ke Rp14 ribu, kemudian daya beli masyarakat. Itu lho. Kok yang dipikirin 2019 aja," cetusnya.

Jokowi, kata Ferry, telah menunjukkan sikap yang tidak lagi memikirkan kepentingan rakyat dan terbukti lebih mengutamakan pemenangan Pemilu 2019.

"Jokowi memang sudah enggak mikirin rakyat, mikirin 2019 aja sudah," ujarnya.

Terpisah, politikus PKS Nasir Djamil menyarankan Jokowi meminta maaf kepada publik karena telah menggunakan Istana Negara untuk membicarakan strategi memenangkan Pemilu 2019. Nama baik Jokowi sebagai negarawan akan tercoreng jika tidak mengakui kekeliruannya.

"Menyarankan agar keduanya [Jokowi dan Grace] meminta maaf dan mengakui kekeliruannya," ucap dia, melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (3/3).

Menurut anggota Komisi III DPR fraksi PKS itu, Istana Negara merupakan fasilitas milik rakyat yang diberikan kepada presiden. Oleh karenanya, Istana Negara hanya boleh digunakan Jokowi sebagai tempat membicarakan bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

"Karena itu janganlah Jokowi mendegradasikan nilai dan martabat istana ", ujar Nasir.

Diberitakan sebelumnya, Grace, bersama Ketua DPP PSI Tsamara Amany, berkunjung ke Istana Negara, pada Kamis (1/3). Mereka mengaku membicarakan strategi memenangkan Pemilu 2019 bersama Jokowi.

Menurut penuturan Grace, dirinya lebih banyak mendengarkan masukan Jokowi mengenai target pemenangan Pemilu 2019.

"Pak Jokowi memberikan tips agar PSI bisa mencapai target menang Pemilu. Tipsnya rahasia, tapi ide beliau seru dan keren," kata Grace.

Pembicaraan di Istana itu juga membahas potensi-potensi tokoh yang pantas dijadikan cawapres mendampingi Jokowi. Grace mengatakan, partainya bakal mendukung Jokowi siapa pun calon wakil presidennya nanti. 

"Kami akan full support dan serahkan ke Pak Jokowi mencari pasangan yang cocok berduet lima tahun ke depan," tuturnya. 
 (sumber CNN Indonesia)  





Berita Terkait

Tulis Komentar