Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Nasdem Ajukan Syarat Cawapres

  • Jumat, 23 Februari 2018 - 21:03:50 WIB | Di Baca : 3024 Kali

SeRiau - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) resmi mendapatkan dukungan dari lima partai politik untuk maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019. Partai pendukung itu antara lain, Nasdem, PDIP, Golkar, Hanura, dan PPP.

Dengan mengalirnya dukungan itu, kini timbul pertanyaan siapa sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung oleh para partai pendukung tersebut. Menurut, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, sosok cawapres adalah harus orang yang memiliki kesamaan visi serta misi dengan Jokowi.

"Dia harus mengerti program presiden. Untuk itu dibutuhkan wapres yang memahami betul visi-misi presidennya, capresnya," ujar Johnny saat mengisi diskusi di Kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (23/2/2018).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru resmi menyatakan sikap dukungannya kepada Jokowi untuk kembali maju dalam pesta demokrasi 2019 itu.

Selain itu, Johnny menyebut kriteria selanjutnya adalah sosok yang memiliki kecocokan secara pribadi dan pemikiran dengan Jokowi. Dengan begitu, kata dia menjalanlan kerjasama kedepannya dalam memimpin pemerintahan dan negara akan berjalan baik.

"Mengetahui betul agenda program presiden, capresnya. Dan wapres itu fungsinya juga harus mampu memberikan elektoral base yag memadai," tutur dia.

Meskipun sudah memaparkan beberapa kriteria ideal, pimpinan Fraksi Nasdem di DPR itu tetap akan melakukan komunikasi politik dengan para partai koalisi untuk membicarakan sosok cawapres.

"Dengan demikian nanti akan dibicarakan diantara partai pengusung dengan memperhatikan hal itu. Menjadi pertimbangan di 2019 ini apa? Bila memenangkannya berarti pak Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi di 2024," papar dia.

Johnny melanjutkan, dengan komposisi yang pas antara capres dan cawapres di 2019 mendatang, nantinya bisa menjadi cerminan pada pemilu tahun 2024 untuk membawa Indonesia jauh lebih baik lagi.

"Nasdem berharap demikian sehingga transisi politik bisa berjalan baik. Jangan sampai setiap pergantian politik kita disibukan pertengkaran. Oke," tutup dia.

 

 

 

sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar