Misteri Kasus Air Keras Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ini Utang Buat Kami!
Karawang, SeRiau
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan hingga kini masih menjadi misteri. Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan mengaku penyidik terus melakukan komunikasi dengan KPK terkait perkembangan kasus tersebut.
"Terakhir sudah dikomunikasikan dengan KPK. Kami upgrade data setiap satu minggu, kami komunikasikan antara penyidik kami dengan temen temen di KPK," kata Iriawan di Kerawang, Jawa Barat, Selasa (6/6/2017).
Mantan Kadiv Propam Polri itu menambahkan, jajarannya terus berusaha mengungkap kasus itu. Ia berdalih, dalam pengungkapan kasus, memang ada yang cepat, lambat dan sedang.
"Apapun yang kami punya kami cari, temen di KPK juga komunikasi. Sekali lagi pengungkapan kasus itu tak sebiasanya terungkap cepat, ada yang lama dan sedang," sambungnya.
Meski demikian, Iriawan menegaskan, selama ia menjadi Kapolda Metro Jaya, kasus Novel Baswedan akan menjadi utang baginya. Oleh karena itu, ia meminta publik bersabar atas kasus tersebut.
"Insya Allah semua terungkap. Ada informasi yang terungkap dan tertutup, ada yang keluar info. Mohon sabar, buat polisi makin cepat makin baik. Ini utang buat kami," tutupnya.
Sekedar informasi, Novel diserang usai Salat Subuh di dekat masjid kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Akibatnya, Novel harus menjalani perawatan di Singapura. (Sumber : Detiknews.com)
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan hingga kini masih menjadi misteri. Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan mengaku penyidik terus melakukan komunikasi dengan KPK terkait perkembangan kasus tersebut.
"Terakhir sudah dikomunikasikan dengan KPK. Kami upgrade data setiap satu minggu, kami komunikasikan antara penyidik kami dengan temen temen di KPK," kata Iriawan di Kerawang, Jawa Barat, Selasa (6/6/2017).
Mantan Kadiv Propam Polri itu menambahkan, jajarannya terus berusaha mengungkap kasus itu. Ia berdalih, dalam pengungkapan kasus, memang ada yang cepat, lambat dan sedang.
"Apapun yang kami punya kami cari, temen di KPK juga komunikasi. Sekali lagi pengungkapan kasus itu tak sebiasanya terungkap cepat, ada yang lama dan sedang," sambungnya.
Meski demikian, Iriawan menegaskan, selama ia menjadi Kapolda Metro Jaya, kasus Novel Baswedan akan menjadi utang baginya. Oleh karena itu, ia meminta publik bersabar atas kasus tersebut.
"Insya Allah semua terungkap. Ada informasi yang terungkap dan tertutup, ada yang keluar info. Mohon sabar, buat polisi makin cepat makin baik. Ini utang buat kami," tutupnya.
Sekedar informasi, Novel diserang usai Salat Subuh di dekat masjid kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 11 April 2017. Akibatnya, Novel harus menjalani perawatan di Singapura. (Sumber : Detiknews.com)
