KARIMUN,SeRiau - Bupati Karimun Aunur Rafiq mengaku pengajuan bantuan yang dilakukan masyarkat kepada Pemkab Karimun sampai saat ini tak kunjung dapat terealisasi, termasuk pengajuan untuk pembangunan masjid. Dengan alasan anggaran yang ada masih belum memungkinkan, terlebih ketika dana transfer dari pusat dilakukan pemotongan cukup besar.
"Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun lalu, bahkan pada Desember kemarin kita hanya dapat Rp2 Miliar dari sekitar Rp200 Miliar lebih yang seharusnya kita terima. Ini lah yang mengakibatkan tidak bisanya kita penuhi pengajuan bantuan yang disampaikan masyarakat. Termasuk untuk pembangunan masjid yang saat ini jumlahnya cukup banyak," ucap Rafiq saat membuka pelatihan manageman Masjid se Kabupaten Karimun yang digelar di aula Masjid Agung Kabupaten Karimun, Poros, Selasa (15/11).
Untuk itu kata Rafiq, dia meminta kepada para peserta pelatihan manageman masjid yang dihadiri oleh para imam masjid agar dapat mendoakan Kabupaten Karimun tetap stabil baik dari segi situasi dan kondisi serta keuangan daerah. Sehingga stabilitas daerah dapat terus terjaga dengan baik.
"Saya mengharapkan doa dari para imam masjid yang hadir hari ini agar anggaran transfer dari pusat tetap terjaga dengan baik dan kembali seperti semula, APBD kita juga semoga terjadga dengan baik sehingga semua anggaran yang ada kita harapkan agar kembali seperti dulu lagi," harapnya.
Rafiq juga mengajak kepada seluruh pengurus masjid untuk bergandengan tangan bersama pemerintah dalam membangun. Dalam artian membangun masyarakat agar dapat tetap menjaga kebersamaan didalam keberagaman suku ras maupun agama di Kabupaten Karimun.
Sementara Kabag Kesra dan Keagamaan Kabupaten Karimun, Usman mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk membina para pengurus masjid agar manageman masjid lebih baik lagi.
"Selama ini hanya ada beberapa masjid yang managemannya kita nilai cukup baik, terutama kategori masjid besar seperti Masjid Agung ini, Masjid Baiturrahman di Teluk Air dan beberap masjid lainnya. Sementara yang lainnya masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan, makanya perlu kita berikan pelatihan bagi mereka," kata Usman.
Peserta yang mengikuti pelatihan manageman tersebut sebanyak 60 orang, 10 diantaranya berasal dari pondok pesantren se Kabupaten Karimun. Mereka akan mengikuti pelatihan selama tiga hari kedepan.(*)
