MENU TUTUP

Golkar: Perpecahan Bisa Diredam dengan Cara Cerdas

Ahad, 27 Mei 2018 | 20:07:46 WIB | Di Baca : 1200 Kali
Golkar: Perpecahan Bisa Diredam dengan Cara Cerdas

SeRiau - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) menilai ada potensi perpecahan antar partai politik pada Pilpres 2019. Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Anwar Arifin mengatakan perpecahan tersebut dapat diredam dengan cara-cara yang cerdas.

"Sebenarnya potensi itu tidak begitu menonjol dan saya katakan bahwa itu bisa diredam dengan cara-cara yang cerdas kan," kata Anwar di Resto Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018).

Ia menuturkan, potensi persatuan, khususnya di dalam Kosgoro , ormas sayap Partai Golkar, justru lebih besar. Ia kemudian mencontohkan saat dirinya masih memimpin Kosgoro bersama Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

"Saya katakan untuk sementara ini nggak ada tandingan yang menonjol di internal Kosgoro. Jadi, tidak ada tandingan di internal. Oleh karena itu, potensi untuk konflik tidak terlalu tinggi dan potensi untuk bersatu akan lebih besar terjadi," tuturnya.

Anwar kemudian menyarankan agar setiap partai politik tetap menjalankan mekanisme partainya masing-masing untuk meminimalisir potensi perpecahan. Anwar melanjutkan, saran tersebut pun selalu dilakukan oleh Golkar untuk meminimalisir konflik.

"Saya mengusulkan tetap menempuh mekanisme partai, rapimnas dan itu bisa dilakukan dengan sangat cepat saja. Golkar dalam hal seperti berpengalaman dan selalu memang setiap calon itu diajukan melalui mekanisme sebagaimana yang diatur anggaran dasar," tutupnya. (**H)


Sumber: detikNews


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Siswa SMAN 7 Pekanbaru Peraih Juara di FLS2N dan Pra OSN Mendapat Apresiasi dari Sekolah

2

562 Siswa SMK Keuangan Pekanbaru Diserahkan ke Orangtua. Ini Pesan Ketua Yayasan

3

Diawali Khatam Alquran, 151 Siswa SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru Berkemajuan Purna Wisuda

4

Ribuan Civitas UMRI Gelar Aksi Dukung Kemerdekaan Palestina

5

60 Guru Khusus Ketunaan Dilatih, Sekdisdik Riau: Harus Beda Perlakuan Guru Khusus Ketunaan dengan Guru Umum