Ngaku Tak Tahu Pemasangan Spanduk Firdaus: Kadishub Tak Ada Melapor
Pekanbaru, SeRiau- Walikota Pekanbaru, Firdaus terlihat kaget saat ditanya mengenai adanya spanduk larangan yang bertuliskan Angkutan Sewa Khusus Online - Grab Car, Uber, Go Car dll, dilarang beroperasi di wilayah Kota Pekanbaru yang terpasang di kantor Dishub Pekanbaru dan beberapa Halte Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).
Spanduk yang disinyalir dipasang oleh Dishub Pekanbaru ini diduga menjadi penyebab terjadinya kericuhan antara sopir taxi konvensional dan angkutan sewa berbasis online di Pekanbaru.
"Saya belum tahu spanduk itu. Tidak ada komunikasi dengan saya ataupun konsultasi. Apakah itu dinas, atau perorangan. Yang jelas tak ada komunikasi," ujar Firdaus mengulang dan menyakinkan awak media, Selasa (22/8/2017).
Firdaus menyebut akan menindaklanjuti terkait pemasangan spanduk larangan tersebut. "Itu akan saya tindaklanjuti. Yang jelas ini ketentuan hukumnya jelas dan apa yang harus ditaati dari kedua belah pihak," ujarnya.
Dilanjutkan Wako, Pemko Pekanbaru tak akan mungkin menghentikan operasional layanan angkutan umum berbasis online meskipun adanya penolakan dari sopir taxi konvensional.
"Kalau Menteri Perhubungan tadi bilang sudah melegalkan, ya tak mungkin kami dihentikan. Yang jelas, ini yang akan kami tanyakan ke Dirjen Perhubungan Darat," tegasnya.
Walikota dua periode ini meminta kedua belah pihak untuk saling memahami dan tidak usah saling ribut hingga menimbulkan perpecahan. "Kita semua bersaudara dan kita sama-sama ingin bertahan hidup dan sama-sama mau cari makan. Jadi saling menghormati sajalah," tukasnya.( Sr 3)
Spanduk yang disinyalir dipasang oleh Dishub Pekanbaru ini diduga menjadi penyebab terjadinya kericuhan antara sopir taxi konvensional dan angkutan sewa berbasis online di Pekanbaru.
"Saya belum tahu spanduk itu. Tidak ada komunikasi dengan saya ataupun konsultasi. Apakah itu dinas, atau perorangan. Yang jelas tak ada komunikasi," ujar Firdaus mengulang dan menyakinkan awak media, Selasa (22/8/2017).
Firdaus menyebut akan menindaklanjuti terkait pemasangan spanduk larangan tersebut. "Itu akan saya tindaklanjuti. Yang jelas ini ketentuan hukumnya jelas dan apa yang harus ditaati dari kedua belah pihak," ujarnya.
Dilanjutkan Wako, Pemko Pekanbaru tak akan mungkin menghentikan operasional layanan angkutan umum berbasis online meskipun adanya penolakan dari sopir taxi konvensional.
"Kalau Menteri Perhubungan tadi bilang sudah melegalkan, ya tak mungkin kami dihentikan. Yang jelas, ini yang akan kami tanyakan ke Dirjen Perhubungan Darat," tegasnya.
Walikota dua periode ini meminta kedua belah pihak untuk saling memahami dan tidak usah saling ribut hingga menimbulkan perpecahan. "Kita semua bersaudara dan kita sama-sama ingin bertahan hidup dan sama-sama mau cari makan. Jadi saling menghormati sajalah," tukasnya.( Sr 3)
