MENU TUTUP

Berqurban Membuang Sifat "Kebinatangan" Pada Umat Manusia

Selasa, 01 Agustus 2017 | 03:00:23 WIB | Di Baca : 2552 Kali
Berqurban Membuang Sifat
Pekanbaru,SeRiau- Sekitar satu bulan lagi, tepatnya tanggal 1 September 2017 M / 10 Zulhijah 1438H, umat Muslim akan merayakan hari raya idul adha / hari raya haji atau hari raya qurban.  Banyak manfaat dan faidah yang didapat bagi orang yang melaksanakan qurban, diantaranya adalah menghilangkan atau membuang sifat kebinatangan pada diri manusia. Bagian Kemitraan Umat,  Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Asrori, MAg menyebutkan, berdasarkan mashab hambali pelaksanaan qurban hukumnya wajib.  Ini bertolak dari hadist 'Siapa yang sanggub berqurban, tapi dia tidak melaksanakanya, jangan dekati tempat sholat kami'.  "Namun berdasarkan mashab saafii, hanafi dan maliki, pelaksanaan qurban itu adalah sunnah muakat," sebutnya. Lebih jauh disampaikan juga oleh Ustadz ini, pada diri manusia tidak terlepas sedikit-banyaknya dari sifat kebinatangan.  Terutama dari sifat rakus, tamak dan loba, dengan berqurban, disembelih dan dibuangkan sifat kebinatangan itu.  "Orang yang mampu, dikeluarkan uang Rp 2 juta, ada Rp 2 juta seratus atau Rp 2 juta dua ratus sesuai kesepakatan, beli hewan ternak berupa kambing untuk satu orang atau sapi, kerbau, lembu, unta dan lainnya untuk tujuh orang lakukanlah qurban," tambahnya berharap. Disampaikan juga, dengan betqurban juga telah menjalankan syiar Islam, menjaga petsatuan dan kesatuan karena semua mssyarakat terutama nendapatkan daging qurban yang belum twntu dia dapat membelinya dalam kehudupan sehari-harinya.  "Ada juga hadist mengatakan, dengan berqurban, nanti di akhirat hewan qurban kita itu mendatangi kita dengan membangunkan dari kubur.  Ia nenjadi iendaraan kita untuk menuju syurganya Alkag," katanya lagi menyebutkan beberapa kafiat yang didapat. Menurut  Asrori juga, hewan ternak yang akan dijadikan qurban haruslah sudah betumur minimal 2 tahun atau sudah tampak tumbuh tanduknya , sehat.  .  Penyembelihan dilakukan pada tanggal 10 Zulhijah setelah selesai melaksanakan shokat idul adha.   "Kalau nabi selesai sholat idul adha atau khatib turun mimbar langsung pergi ke tempst penyebelihan melakukan penyembelihan," sebutnya dengan mengatakan juga sunah puasa pada tanggal 7, 8, 9 dan 10 Zulhijah, hanya saja tanggal 10 Zulhijah hanya sampai khatb turun mimbar. *Tabungan Qurban Sementara itu saat dikonfirmasi lagi mengenai di rumah ibadah baik masjid atau mushallah, pengurus bersama jamaah ada semacam mekakukan tabungan qurban.  Jamaah mengunpulkan uang secara bersama-sama yang dipegang oleh salah seorang pengurus.  Sehingga begitu pelaksanasn qurban uang telah terkumpul dan bisa ikut betqurban.  Asrori menyebutkan hal itu boleh.  Bahkan bagus sehingga jamaah yang ingin berqurban merasa tidak berat untuk ikut.  Katena buaya sudah diangsur sedikit demi sedikit srlama waktu tertentu. "Boleh, itu namanya wasshilah atau metode bagai mana cara kita agar mudah untuk bisa ikut serta dalam pelaksanaan qurban.  Kakau kita mengeluarkan uang sekaligus srbesar Rp 1 juta seratus atau Rp 1 juta dua ratus akan terasa berat.  Tapi kalau sudah diamgsur dimulai beberapa bulan sebelumnya, akan lebih mudah dan ringan,' sebutnya memberikan pendapat. Ketua masjid Al-Muqaddis di Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai, Edi Usman saat dikonfirmasi perihal tabungan qurban ini mengakui, program ini ada dilakukan.  Pengumpulan dilaksanakan selama satu tahun tiap wirid rutin mingguan.  Besaran pembayaran tidak ada patokan terserah yang penabung.  Srhingga vegitu pelaksanaan qurban tinggal menanbah sedikit saja lagi. "Tapi saya lihat, penyimpanan yang dilakukan oleh jamaah cendrung kalau sudah meindekati harinya, baru agak semangat melakukan penyetoran.  Tapi ini suka rela, boleh jamaah ikut dan boleh tidak.  Begitu juga dengan besaranya, bahkan ada yang ikut menabung, tapi uangnya tidak cukup, tidak ikut berkorban tahun tahun ini, tapi ikutnya tahun betikutnya.  Ada juga yang tidak ikut nabung tapi ikut berqurban dengam bayar sekalugus karena mampu," terangnya memberikan gambaran. Diakui juga oleh Edi, untuk saat ini pugaknya belum lagi bentuk ke panitaan qurban.  Diperkirakannya dalam waktu dekat ini akan terbentuk.  Untuk di masjidnya kepanitiaan didominasi okeh prdrrta qurvan ditambah dengan tenaga ptofesional beberapa orang yang biasa kerja dalam pemotongan hewan qurban atau tetnak.  "Diperkirakan tahun ini satu orang peserta qurban akan membayar aekitar Rp 1 juta dua ratus ribu tetgantung besar hrean tetnak yang didapat nanti," tamvahnya. Sementara itu pengurus masjid Quba juga di Marpiyan Damai, H Azril Yakub saat mengakui, pihaknya memang tidak melakukan tabungan qurban pada jamashnya.  Diakui sangat baik program tersebut bisa menudahkan dalam keikutsertaan berqurban.  Tapi dalam pelaksanasnya sulit.  Pengurus yang mengumpulkan juga susah dicari atau banyak tidak mau, begitu juga jamaah lebih suka vayar sekaligus saja. "Kita belum bentuk kepanitias , dalam waktu dekay ini akan dibentuk.  Sekalugus menerima peserta qurban.  Untuk tagun kalu kita memotong 6 ejor sapi.  Mudah-mudahan  tahun ini lebih banyak," katanya sembari berharap. (Met)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Serius Maju Pilkada Rohil, Zakifri S.Hi Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai Demokrat

2

Di Gadang Gadang Bakal Maju di Pilwako Pekanbaru , Agung Nugroho dan Ade Hartati Ambil Fomulir ke PAN Kota Pekanbaru

3

Ambil Formulir Di PAN, Ade Hartati di Daftarkan Srikandi

4

TAF Daftarkan Agung Ke PDIP

5

Maju Pilkada, Mantan Wakil Bupati Rohil Daftarkan Diri ke PDI P Rokan Hilir