Novanto Tersangka, Yorrys: Partai Lain akan Takut Koalisi ke Golkar
Jakarta, SeRiau-
Koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (Korbid Polhukam) Partai Golkar Yorrys Raweyai mengkhawatirkan kans Golkar dalam Pemilu akan terdampak atas status tersangka Setya Novanto. Yorrys menilai akibat kasus tersebut, partai lain akan takut berkoalisi dengan Partai Golkar.
"Kita khawatir tiba-tiba kalau kita mau koalisi dengan partai, partai dia takut lagi koalisi. Karena ini masalah moral," kata Yorrys di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Yorrys mengatakan Golkar menetapkan target 20 persen kursi pada pemilu legislatif. Dirinya khawatir, pemilih Golkar akan berkurang akibat kasus korupsi yang menjerat Setya Novanto.
"Sekarang begini, kita kan mencari semua partai itu untuk mengusung. Dalam kriteria kemenangan itukan ada tiga yang kita terapkan. Menang itu mengusung, mendukung dan konsolidasi," tuturnya.
Yorrys menyebut elektabilitas Golkar terpengaruh akibat kasus yang menerpa beberapa kader Golkar. Yorrys mengklaim elektabilitas partai saat ini jatuh secara signifikan.
"Kita lihat apakah dengan kondisi sekarang ini. Dengan survei sekarang ini, kita dulu 6 bulan setelah kita munaslub kita kan cukup naik dari 9 persen jadi 15 persen. Tapi dengan berbagai macam kasus mulai papa minta saham terus segala macam drop sampai terakhir kita bulan Mei itu terakhir tinggal 7,1 persen," katanya.
Yorrys juga menyinggung saat ini Golkar membutuhkan pemimpin yang kuat dan bersih. Yorrys menyebut kriteria tersebut saat ini tidak ada pada tubuh Partai Golkar.
"Kita butuh strong leadership dan bersih,(seperti contoh) Jokowi (Joko Widodo) bisa apa saja sekarang karena satu, dia belum korupsi. Ini ada nggak di Golkar? Sulit," paparnya. (Sumber : Detiknews.com)
"Kita khawatir tiba-tiba kalau kita mau koalisi dengan partai, partai dia takut lagi koalisi. Karena ini masalah moral," kata Yorrys di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Yorrys mengatakan Golkar menetapkan target 20 persen kursi pada pemilu legislatif. Dirinya khawatir, pemilih Golkar akan berkurang akibat kasus korupsi yang menjerat Setya Novanto.
"Sekarang begini, kita kan mencari semua partai itu untuk mengusung. Dalam kriteria kemenangan itukan ada tiga yang kita terapkan. Menang itu mengusung, mendukung dan konsolidasi," tuturnya.
Yorrys menyebut elektabilitas Golkar terpengaruh akibat kasus yang menerpa beberapa kader Golkar. Yorrys mengklaim elektabilitas partai saat ini jatuh secara signifikan.
"Kita lihat apakah dengan kondisi sekarang ini. Dengan survei sekarang ini, kita dulu 6 bulan setelah kita munaslub kita kan cukup naik dari 9 persen jadi 15 persen. Tapi dengan berbagai macam kasus mulai papa minta saham terus segala macam drop sampai terakhir kita bulan Mei itu terakhir tinggal 7,1 persen," katanya.
Yorrys juga menyinggung saat ini Golkar membutuhkan pemimpin yang kuat dan bersih. Yorrys menyebut kriteria tersebut saat ini tidak ada pada tubuh Partai Golkar.
"Kita butuh strong leadership dan bersih,(seperti contoh) Jokowi (Joko Widodo) bisa apa saja sekarang karena satu, dia belum korupsi. Ini ada nggak di Golkar? Sulit," paparnya. (Sumber : Detiknews.com)
