SeRiau - Melalui Webinar Focus Grup Discusion (FDG), KONI Pekanbaru membahas tentang pembinaan prestasi atlet usia dini melalui ekstrakulikuler sekolah, Kamis (3/9/2020). Diharapkan, diskusi tersebut dapat memecah kebuntuan antara pembinaan atlet di KONI dan pembinaan atlet di sekolah.

Kegiatan tersebut digelar secara virtual yang dipusatkan di ruang Multimedia Pemerintah Kota Pekanbaru. Ratusan peserta turut terlibat dalam FGD tersebut.

Ketua KONI Pekanbaru Anis Murzil mengatakan, FGD ini diadakan untuk memberikan pandangan tentang pembinaan atlet usia dini, sekaligus berupaya mengintegrasikan olahraga prestasi dan olahraga pendidikan. Sehingga, upaya pembinaan atlet berprestasi di KONI juga terintegrasi di sekolah.

"Alhamdulillah, kebuntuan yang selama ini sudah mulai terbuka dan nampak. Sehingga nantinoeran KONI, cabang olahraga dan sekolah bisa punya persepsi yang sama," kata Anis.

Dikatakannya, yang mendasari ini adalah ketika berbicara prestasi 5 sampai 10 tahun kedepan. Atlet usia dini akan terjawab kedepan dengan pembinaan sejak dini. 

Menurutnya, program ekskul selama ini belum tersusun rapi, oleh karena itu, pihaknya berupaya agar olahraga prestasi dan olahraga pendidikan berintegrasi, jadi sekali jalan.

Pun demikian, kegiatan FGD tersebut juga sejalan untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia (SDM) guru olahraga di Pekanbaru supaya memiliki orientasi mendidik prestasi atlet. "Jadi bukan hanya pendidikan saja," tuturnya.

Dari hasil FGD yang telah dilakukannya, pihaknya mendapatkan titik terang dari Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pekanbaru. Menurutnya, pada tahun ajaran tahun 2021 mendatang akan dilakukan penanambahan peserta didik kelas olahraga.

"Alhamdulillah tadi Disdik dan Dispora sudah berkomitmen akan menambah kuota peserta didik kelas olahraga di tingkat SMP," ungkapnya.

Menurutnya, ini akan menjadi tantangan bagi KONI terutama cabang olahraga (cabor) untuk mempersiapkan pelatih-pelatihnya. "Kita harapkan cabor siap, jangan sampai Dispora dan Disdik serta sekolah siap namun KONI atau cabor tidak siap," terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan menyiapkan segala Sumber Daya Manusia (SDM) dibutuhkan untuk berlansungnya pembinaan atlet berprestasi di sekolah. (**H)