SeRiau - Prancis melaporkan tak ada penambahan kasus meninggal akibat virus corona pada Jumat (23/5). Ini pertama kalinya terjadi di Prancis semenjak kasus kematian pertama akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan ini dilaporkan.

Dikutip dari Reuters, otoritas Prancis melaporkan hingga Kamis (22/5) ada 28.215 kasus meninggal dunia akibat corona. Jumlah itu menjadikan Prancis negara tertinggi keempat dengan korban jiwa terbanyak usai Amerika Serikat, Inggris dan Italia.

Sementara angka positif corona bertambah 393 kasus di hari yang sama. Angka ini meningkat 0,3 persen dari total 144.556 kasus. Angka pertumbuhan ini stabil di kisaran persentase tersebut sejak Prancis melonggarkan lockdown secara bertahap pada 11 Mei 2020.

Meski tengah melonggarkan lockdown dan membuka sejumlah sektor secara bertahap, Prancis tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini guna menghindari adanya gelombang kedua penularan virus corona di negara tersebut.

Kepala Otoritas Kesehatan Sante Publique France (SPF), Genevieve Chene, Pada Kamis (21/5) mengaku belum melihat adanya tanda-tanda peningkatan kasus secara signifikan. Meskipun, terkonfirmasi adanya penularan terhadap klaster-klaster baru sejak relaksasi dilakukan.

Ia mengatakan, butuh waktu satu minggu lagi untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai dampak relaksasi terhadap pertumbuhan kasus. (**H)

Sumber: kumparan.com