Jepang Setujui Remdesivir Dipakai sebagai Obat Virus Corona

  • Kamis, 07 Mei 2020 - 22:48:18 WIB | Di Baca : 1839 Kali

SeRiau - Pemerintah Jepang menyetujui penggunaan obat remdesivir untuk mengobati pasien virus corona, dengan obat lain, Avigan, direncanakan disetujui Mei ini.

Pengumuman itu membuat Negeri "Sakura" menjadi negara kedua setelah AS pada Jumat (1/5/2020), menyepakatinya sebagai penggunaan darurat atas kasus Covid-19 yang parah.

"Remdesivir sudah mendapat persetujuan berdasarkan tindakan tertentu," demikian keterangan dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.

Berdasarkan keterangan juru bicaranya dikutip AFP Kamis (7/5/2020), ini adalah pendekatan pertama mereka akan obat tertentu dalam mengobati pasien virus corona.

Pekan lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan pemerintahannya siap untuk memberi lampu hijau untuk uji coba obat yang dikembangkan Gilead Sciences itu.

Washington memutuskan lanjut terus setelah dalam uji klinis, remdesivir, yang lazim digunakan untuk Ebola, mempersingkat waktu penyembuhan hingga sepertiganya.

Kemudian perbedaan dalam rata-rata kematian secara statistik tidak signifikan, berdasarkan percobaan yang dilakukan di AS.

Obat yang dimasukkan melalui injeksi (suntikan) itu dilaporkan sudah tersedia untuk sejumlah pasien yang masuk dalam uji klinis di seluruh dunia.

Sementara Avigan, yang dikembangkan perusahaan Fujifilm Toyama Chemical, juga direncanakan untuk disetujui pada bulan ini.

Juru bicara pemerintah Yoshihide Suga meneragkan, persetujuan itu akan diberikan setelah uji klinis meliputi 100 pasien terbukti efektif.

Obat yang punya nama generik favipiravir itu awalnya diizinkan penggunaanya pada 2014 di Jepan, namun hanya sebagai obat flu.

Jenis ini tidak bisa ditemui di pasaran, dan hanya diproduksi jika sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat.

Favipiravir, yang bisa dikonsumsi melalui pil, cara kerjanya memblokir kemampuan virus untuk mereplikasi dirinya di tingkatan sel.

Sementara cara kerja remdesivir adalah masuk ke dalam genom viru yang diincar, dan kemudian memutus proses replikasi dirinya.

Dalam penelitian di tingkatan hewan, avigan diketahui memberikan dampak pada janin. Karena itu, penggunaannya tidak disarankan untuk ibu hamil. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar