Eksploitasi Satwa Liar dapat Tingkatkan Transmisi Virus ke Manusia

  • Rabu, 08 April 2020 - 18:51:59 WIB | Di Baca : 4030 Kali

SeRiau - Penelitian baru mengungkapkan akibat ketidakharmonisan manusia dengan alam seperti eksploitasi satwa liar, dapat meningkatkan risiko transmisi virus hewan ke manusia.

Mungkin ini juga yang menjadi alasanya mewabahnya virus corona, sehingga menyebabkan pandemi Covid-19 di seluruh dunia. 

Studi yang dilakukan University of California menyebut eksploitasi melalui perburuan, perdagangan, degradasi habitat telah memfasilitasi kontak erat antara satwa liar dan manusia yang meningkatkan risiko penyebaran virus.

"Penyebaran virus dari hewan merupakan akibat langsung dari aktivitas manusia yang melibatkan satwa liar dan habitatnya," ungkap Christine Johnson, peneliti utama dari University of California.

Seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (8/4/2020), Johnson menjelaskan jika virus melompat ke spesies lain ketika ada kontak yang cukup dekat, memungkinkan penularan antara hewan yang terinfeksi dengan orang yang retan.

Selanjutnya, hewan dalam kontak dekat tersebut dapat berbagi virus dengan manusia melalui percikan ludah atau kotoran, urin, atau darah.

Untuk penelitian ini, Johnson bersama tim menyelidiki penularan virus dari hewan ke manusia ini.

Dilansir dari Phys, penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari 142 virus yang diketahui telah menyebar ke manusia serta spesies hewan yang terlibat sebagai inang.

Selanjutnya, tim memeriksa populasi hewan tersebut, risiko kepunahan, dan faktor-faktor yang mungkin menyebabkan penurunan populasi hewan.

Hasil analisis juga mengungkapkan spesies hewan liar yang populasinya menurun akibat kegiatan manusia. Di antaranya seperti perburuan, perdagangan, dan penurunan kualitas habitat hewan liar.

Dampak dari kegiatan itu diperkirakan potensi inang bagi virus zoonosis dua kali lebih besar dibanding spesies lain.

Eksploitasi tersebut biasanya melibatkan kontak yang sangat dekat dan memfasilitasi penularan penyakit.

Peluang virus melompar dari satwa liar ke manusia

Hewan liar yang dijual di pasar juga akan becampur dengan kepadatan hewan serta manusia, sehingga ini peluang sempurna bagi virus untuk melompat ke berbagai spesies yang tak bakal terjadi di habitat aslinya.

"Kondisi ini telah mempercepat timbulnya penyakit dari satwa liar dan menempatkan manusia pada risiko pandemi," tambah Johnson.

Sementara itu, dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of Royal Society B ini juga mencatat dua hasil lainnya.

Pertama, hewan yang didomestikasi, termasuk ternak memiliki potensi besar dalam menyebarkan virus zoonosis.

Kemungkinan Ini merupakan hasil dari intensitas interaksi serta kedekatan dengan manusia selama berabad-abad.

Selain itu, peneliti juga menyimpulkan jika hewan liar yang jumlahnya meningkat dan beradaptasi dengan lingkungan hidup manusia berisiko pula menularkan virus yang berkelanjutan ke manusia.

Sebut saja hewan pengerat, kelelawar, serta primata yang tinggal di dekat manusia.

Johnson berharap data tersebut dapat digunakan untuk menemukan cara yang lebih baik, agar manusia dapat hidup berdampingan dengan alam.

Selain itu, data ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu pihak berwenang mempersiapkan diri dalam menghadapi pandemi virus, seperti wabah virus corona seperti saat ini. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar