Kondisi takkan Kembali Normal Sampai Vaksin Corona Ditemukan

  • Senin, 06 April 2020 - 19:15:24 WIB | Di Baca : 1562 Kali

SeRiau - Pendiri perusahaan Microsoft Bill Gates mengatakan pembatasan sosial merupakan salah satu cara untuk menekan jumlah korban meninggal akibat virus corona baru Covid-19. Menurutnya, situasi pun tidak akan kembali normal sebelum vaksin ditemukan.

Hal itu diungkapkan Gates saat diwawancara Chris Wallace dari Fox News pada Ahad (5/4). Saat itu mereka membicarakan tentang prediksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut bahwa jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di AS dapat berkisar antara 100 hingga 240 ribu jiwa. 

“Jika kita melakukan pembatasan sosial dengan benar, kita seharusnya bisa keluar dari ini dengan angka kematian yang jauh dari itu (prediksi Trump),” kata Gates, dikutip laman CNBC.

Dia berpendapat, jika orang terus berlatih menjaga jarak sosial yang aman dan tetap dalam karantina, kasus-kasus Covid-19 seharusnya mulai landai menjelang akhir bulan ini. “Ini adalah skenario mengerikan karena penularan virus pernapasan antar-manusia dapat tumbuh secara eksponensial. Dan Anda tahu, jika kita terus bekerja, bepergian seperti dulu, kurva itu tidak akan pernah bengkok sampai Anda memiliki mayoritas orang terinfeksi dan kemudian sejumlah besar mencari perawatan di rumah sakit serta banyak kematian,” ucapnya.

Gates mengatakan kondisi tidak akan kembali normal sebelum vaksin diperoleh. Pada 2015, Gates telah memperingatkan bahwa wabah penyakit merupakan ancaman yang dapat menyebabkan jutaan kematian dalam beberapa dekade mendatang. Dia menyebut dunia tak siap menghadapi pandemi semacam itu.

Gates memperkirakan hanya lima persen upaya yang dilakukan dunia untuk menangani pandemi. “Sulit untuk menanamkan uang ke dalam sesuatu di mana Anda tahu apakah itu akan terjadi. Saya yakin setelah (pandemi) ini, yang berdampak luar biasa, kita akan menanamkan uang itu,” ujarnya. 

Pada Februari lalu, Gates mengatakan bahwa Bill and Melinda Gates Foundation akan menyumbangkan dana hingga 100 juta dolar AS untuk tanggapan global terhadap pandemi Covid-19. (**H)


Sumber: REPUBLIKA.CO.ID





Berita Terkait

Tulis Komentar