SeRiau - Arab Saudi melarang Iran hadir dalam pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah untuk membahas rencana perdamaian Timur Tengah yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump, Senin (3/2).

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengatakan pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan visa untuk para delegasi Iran.

"Pemerintah Arab Saudi telah mencegah partisipasi delegasi Iran dalam pertemuan untuk memeriksa rencana 'kesepakatan abad ini' di markas besar OKI," kata Mousavi seperti dimuat Yenisafak.

Atas kejadian ini, Mousavi mengaku Iran telah mengajukan pengaduan ke OKI. Hal itu dikarenakan Arab Saudi telah menyalahgunakan posisinya sebagai tuan rumah.

Kendati demikian, belum ada respons mengenai hal ini dari pihak Arab Saudi.

Sejak lama, Arab Saudi dan Iran memang terlibat persaingan pengaruh dengan berbagai proxy war di Timur Tengah. Sebut saja konflik Suriah, Yaman, dan Irak yang diisi dengan persaingan kedua negara muslim berda sekte ini.

Padahal, dalam pertemuan OKI sendiri akan dibahas mengenai rencana perdamaian Trump yang memberikan solusi sepihak bagi konflik Israel dan Palestina.

Dalam rencana tersebut, AS akan mengakui Yerusalem sepenuhnya sebagai milik Israel dan Tepi Barat akan ditinggali oleh warga Israel. (**H)

Sumber: rmol.id